Senin, 13 Agustus 2012

KONSPIRASI INTERNASIONAL MENENTANG AHMADIYAH DAN MENGHANCURKAN UMAT ISLAM





بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ



Assalamu 'alaykum wr. wb.
     
Saudara-saudara telah mendengar segala sesuatu mengenai latar belakang kegiatan berbagai kekuatan anti Islam dan konspirasi (persekongkolan) yang berlangsung dewasa ini di Indonesia. Saya telah senantiasa berusaha mengirimkan pesan (amanat) kepada Jama’at Ahmadiyah Indonesia mengenai apa yang sedang terjadi dan mengenai segala sesuatu yang saya fahami bakal terjadi dikemudian hari. Akan tetapi malang sekali, saya tidak puas dengan reaksi dari Jama’at Indonesia dalam mengambil langkah-langkah penjagaan dan secara serentak menanggulangi bahaya ini.
            Pertama-tama, seluruh anggota Jama’at Ahmadiyah Indonesia harus mengerti tentang apa yang sedang terjadi dan mengapa hal itu terjadi. Berkenaan dengan  ini, saya pikir, pengarahan-pengarahan saya tidak dijalankan dengan memuaskan. Orang-orang (para anggota Jemaat) dari segala lapisan laki-laki, perempuan, bahkan para pemuda dan anak-anak yang beranjak dewasa haruslah mengerti  apa yang sedang terjadi supaya mereka melalui propaganda (penerangan) dan tukar pikiran dengan kawan-kawan mereka menjelaskan kepada khalayak umum.

Akibat "Buta Politik" dan 3 Musuh Utama Islam
            Saya sangat meragukan analisa Saudara-saudara yang saya terima mengenai situasi dan mengenai apa yang sedang terjadi dipemerintahan negara Saudara-saudara. Beranggapan bahwa apa yang sedang terjadi di Departemen Agama, dan di Departemen-departemen lainnya, termasuk Departemen Hankam (Pertahanan Keamanan) dan sebagainya, itu adalah tanpa sepengetahuan dan tanpa pengukuhan  serta dukungan Presiden merupakan pandangan yang kekanak-kanakan dan menunjukkan bahwa mereka yang membuat  penilaian (analisa) ini tidak mempunyai (tidak memahami) konsep bagaimana politik berlangsung di dunia.
            Penilaian (anggapan/pandangan) bahwa  keputusan-keputusan yang diambil ditingkat Eksekutif,  yakni di Departemen-departemen, adalah tanpa sepengetahuan Presiden, seperti yang Saudara-saudara katakan kepada saya, mustahil terjadi di mana pun di dunia ini. Apa yang sedang terjadi, pada hakikatnya, adalah akibat dari ulah 3 musuh utama Islam yang bergabung dalam satu kekuatan yang dengan cara bertahap menjuruskan Indonesia  kepada satu situasi yang pada akhirnya  pasti akan terjadi seperti di Pakistan, andaikata Saudara-saudara tidak mencegahnya.
            Mula-mula faktor ini yang kurang diperhatikan adalah peranan Saudi ArabiaSaudi Arabia bersama-sama dengan Pakistan telah berusaha dengan segala cara yang terbaik maupun yang terburuk untuk membentuk sikap yang serupa di negeri-negeri Islam lainnya  di dunia ini, sebagaimana mereka telah berhasil melakukannya di Pakistan. [Persekongkolan/makar buruk] ini bisa terjadi berkat dukungan serta liputan yang penuh dari Amerika Serikat. Ada pun alasannya jelas. Peranan unsur ketiga [yakni Amerika Serikat]  yang akan dibahas nanti merupakan salah satu di antara alasan-alasan itu.

Politik Global Amerika Serikat
            Menurut politik global Amerika Serikat, ada 2 hal yang sudah pasti akan terjadi di dunia:
1.                   Pertama,  Saudi Arabia harus menanam pengaruh di negeri-negeri Islam di dunia ini, karena Saudi Arabia 100%  bergantung pada Amerika Serikat dalam mempertahankan keberlangsungan kehidupannya, sebab  Saudi Arabia adalah hamba Amerika Serikat yang paling cantik dan paling setia.   Pengaruh Saudi Arabia yang meluas di negara-negara Islam atau negeri-negeri Afrika atau negeri-negeri Dunia Ketiga,  akhirnya berujung pada terciptanya pengaruh Amerika Serikat yang meluas serta menjamin kepentingannya sendiri di negeri-negeri tersebut.
2.                   Kedua, dukungan terhadap agama Kristen dan jaminan keberlangsungan upaya, pengeluaran uang,  dan tindakan lainnya,  untuk menyebarkan agama Kristen teristimewa didaerah strategis didunia, yang paling nekad dan sangat terkenal adalah politik Amerika Serikat. Oleh karena itulah maka Amerika Serikat memainkan peran sebagai pahlawan dalam mendukung agama Islam dan agama Kristen.  Amerika Serikat secara serempak mendukung perjuangan Islam di Afghanistan [yang di pengaruhi pihak komunis] dan perjuangan Kristen di Polandia [yang juga komunis]. Apakah Amerika Serikat  itu  adalah orang Islam dan juga sekaligus  orang Kristen?
 Peran Ahmadiyah Menghadang Makar Buruk Amerika Serikat
            Ahmadiyah  menghambat jalan politik Amerika Serikat di kedua  wilayah (sasaran) ini:
§     Pertama-tama, Amerika Serikat menyadari bahwa Jama’at Ahmadiyah adalah lawan Saudi Arabia, dalam upaya memegang merk (label) Islam, ditempat  mana saja ada upaya penyebaran Islam.
§     Kedua, Amerika Serikat sepenuhnya mengetahui bahwa hanyalah Ahmadiyah satu-satunya  yang dapat melawan Kristen dan [mampu] menghentikan derap kemajuannya di mana saja kita (Ahmadiyah) berhadapan dengan Kristen.
            Jadi, rencana yang sangat keji dan jahat [Amerika Serikat] dibuktikan oleh kenyataan adanya Saudi Arabia sedang memainkan peran sebagai pahlawan Islam nenentang Jama’at Ahmadiyah diseluruh dunia. Akibatnya ialah perhatian semua pemimpin Islam tertuju kepada Ahmadiyah. Dan mereka (Saudi Arabia dan Amerika Serikat) mengatakan kepada para pemimpin Islam bahwa:
Ahmadiyah adalah satu satunya ancaman yang berbahaya di duniaOleh karena itu binasakanlah  Jemaat Ahmadiyah maka bahaya tidak akan ada lagi bagi Islam! Dan pada saat yang bersamaan agama Kristen sendiri yang berderap maju untuk merambah  ke jalan kemajuan kemana pun ia suka. Jama’at Ahmadiyah adalah satu-satunya kaum (golongan) yang mampu melawan Kristen dan [kemudian] diadudombakan dengan golongan Islam lainnya, dengan maksud menjamin pertahanan mereka (Kristen) sendiri.
            Seluruh perhatian Dunia Islam akan diarahkan kepada Jama’at Ahmadiyah. Kian banyak kesukaran akan ditimbulkan terhadap Jama’at Ahmadiyah yang sedang giat-giatnya bertabligh dan memerangi [faham] Kristen dengan bebas  untuk kepentingan Islam. Dampak [makar buruk] inilah yang sedang terjadi di Indonesia dan  juga di dunia.

Tidak Melaksanakan Amanat Khalifah
            Ketika beberapa orang [Ahmadi] Indonesia berada di London atau di tempat lainnya, saya mencoba menerangkan kepada mereka segala sesuatu, dengan permohonan (harapan) sekembali mereka ke  negeri mereka supaya memberitahukan kepada seluruh Jama’at dan memberi pengarahan kepada Jama’at mengenai hal ini.
            Akan tetapi seringkali saya melihat keheranan (ketidak-percayaan) di wajah  mereka karena mereka sendiri tidak merasa  yakin. Kadang-kadang bertanya: "Mengapa Amerika Serikat harus menaruh perhatian terhadap Jama’at Ahmadiyah?" Ini sikap yang sungguh sangat  sederhana (lugu).
            Amerika Serikat  menaruh perhatian terhadap Jama’at Ahmadiyah  dengan tingkat kadar perhatian yang sangat tinggi. Untuk itu saya akan mengemukakan 2 bukti yang saya tahu secara pribadi. Saya sungguh menyayangkan sekali  orang-orang Ahmadi yang berpikiran bahwa saya tanpa alasan (sembarangan) begitu berlebihan menekankan peranan Amerika Serikat, padahal itu [menurut anggapan mereka]  hanya merupakan kejadian yang kecil saja di pentas dunia.
            Kejadian (program) itu merupakan suatu  keputusan yang diambil ditingkat tinggi. Suatu pengambilan langkah politik untuk melumatkan Ahmadiyah di seluruh dunia. Ini merupakan satu tekad politik Amerika Serikat dan mengenai itu saya dapat mengemukakan alasan (bukti-bukti) mengapa mereka berkepentingan sebagaimana telah saya katakan tadi; akan tetapi saya dapat memberikan kepada Saudara-saudara bukti-bukti bersumber pada pengetahuan saya pribadi yang terjadi di tingkat tertinggi [di Amerika Serikat].

Peran Aktif Presiden Ronald Reagan dan Pemerintah Amerika Serikat
            Boleh jadi Saudara-saudara ingat, bahwa ketika Ronald Reagan mengambil alih jabatan Presiden [Amarika Serikat], segera ia sesudah itu pergi ke California guna menghadiri  konferensi sebuah sekte  Kristen  yang ia sendiri menjadi anggotanya. Ia pergi kesana dan beritanya dipublikasikan secara luas.
            Sekte tersebut sekte yang sangat aktif menyebarkan agama Kristen di seluruh dunia serta mendapat dukungan penuh dari pemerintah Amerika Serikat. Maka ketika Presiden Reagan datang kesana ia secara terbuka mengatakan bahwa pemerintah Amerika  Serikat bertekad untuk memajukan agama Kristen di seluruh dunia dan sekte ini akan diberi dukungan penuh.
            Ingatlah ini. Sekarang saya hendak mengemukakan sedikit informasi yang saya terima dari Spanyol. Selang beberapa tahun yang lalu di Spanyol ada seorang Ahmadi yang walau pun bukan dokter reguler (tetap) tetapi ia dipanggil dokter, namanya Mubasyir. Ia sudah jauh hubungannya dengan Jama’at Ahmadiyah. Sesudah ia datang ke Spanyol kita kehilangan jejaknya. Saya tidak tahu di mana ia berada. Ia tidak pernah datang ke Missi [Jemaat Ahmadiyah] dan ia memutuskan hubungan.
            Sekonyong-konyong, pada suatu hari saya menerima sepucuk surat dari dia di London, menerangkan sesuatu yang sangat ganjil  yang kebetulan diketahui olehnya. Dalam situasi itu  ia - tampak lahirnya - mulai menaruh perhatian pada agama Kristen, tetapi tidak sebenarnya, hanya demi meraih suatu tujuan duniawi. Dan kebetulan kejadiannya di Spanyol. Sekte [Kristen] itu pula yang paling aktif dimana Reagan menjadi anggotanya. Maka ia menjadi sangat dekat kepada mereka dan memberikan kesan kepada mereka  bahwa ia hampir menerima agama Kristen, dengan akibat bahwa pada suatu ketika seorang tokoh besar sekte [Kristen] tersebut dari Amerika Serikat datang ke Spanyol. Mubasyir juga diundang ke sana untuk ikut serta dalam pertemuan tersebut karena terkesan bahwa ia telah menjadi seorang Kristen.
            Disana, ketika tamu dari Amerika Serikat tersebut berpidato di hadapan sidang pertemuan itu – di mana tanpa diketahui bahwa didalam koferensi  itu hadir seorang  yang mempunyai hubungan dengan Ahmadiyah -  ia berbicara  mengenai pokok masalah ini  dan mengatakan bahwa:
"Saya meyakinkan Anda sekalian bahwa Presiden Reagan dan Pemerintahnya sepenuhnya ada di belakang kita, dan saya meyakinkan  Anda sekalian bahwa satu-satunya sekte dalam Islam yang paling berbahaya bagi Kristen adalah Jemaat Ahmadiyah. Dan Kami telah mengambil keputusan dengan dukungan penuh dari [pemerintah] Amerika Serikat untuk  melawan Jama’at Ahmadiyah di mana saja mereka dan dengan cara apa saja yang dapat kita lakukan. Dan ini adalah salah satu tekad kebijaksanaan sekte kami dan [pemerintah] Amerika Serikat berada disampingnya".
            Oleh karena itu apabila Saudara-saudara kembali mengkaji sejarah Pakistan, Saudara-saudara akan melihat lebih jauh bahwa Pakistan telah masuk kedalam kantung Amerika Serikat dan telah lebih jauh lagi melawan Jama’at Ahmadiyah. Rencana (program)  tersebut merupakan rencana (program) yang berkesinambungan, tanpa berubah. Dan apabila menerapkan rumusan ini  kepada negeri lain di dunia maka Saudara-saudara akan tercengang mengenai peristiwa  yang sama terjadi disemua negeri Islam yang berada dalam kantung Amerika Serikat, mereka mati matian melawan Jama’at Ahmadiyah.
            Semua negeri Islam yang berada diluar kantung Amerika Serikat sama sekali tidak merasa berkepentingan [melawan Jemaat Ahmadiyah]. Mengapa demikian? Jelaslah bahwa hal itu bukan suatu kebetulan. Ini disebabkan oleh adanya politik sekte [Kristen]  itu juga yang tengah dilaksanakan secara sangat aniaya dengan sangat cermat.

Bukti Kedua: Informasi Dari Keponakan Lyndon B. Johnson
            Bukti kedua yang sampai kepada saya, dengan karunia Allah,  akan meyakinkan Saudara-saudara bahwa Jama’at Ahmadiyah selamanya ada dalam pemikiran tokoh-tokoh tertinggi pembuat kebijakan Politik.
            Sekali peristiwa sewaktu saya sempat mengadakan kontak (hubungan) dengan para Pemimpin Dunia setiba saya dari Pakistan ke Inggris, saya bertemu dengan orang yang sangat berpengaruh di Amerika Serikat ia adalah keponakan Lyndon B. Johnson mantan Presiden Amerika Serikat.
            Saya mengenalnya  dengan perantaraan beberapa orang dan ia mempunyai hubungan erat dengan Gedung Putih dan dengan para pejabat  tinggi pembuat kebijaksanaan politik Amerika Serikat. Dikarenakan ia  seorang anggota keluarga penting maka ia pun sering diundang ke pesta yang biasa diselenggarakan  sebagai penghormatan  kepada orang-orang terkemuka dunia.
            Apabila  seorang Kepala Negara berkunjung ke Amerika Serikat mereka biasa mengundang beberapa tokoh yang sangat penting. Menurut dia, 30 nama selalu diundang, termasuk ia sendiri. Jadi,  demikian pentingnya kedudukan orang itu dan seperti itulah jangkauan koneksinya (hubungannya). Saya akan menceritakan kepada Saudara-saudara apa yang terjadi kemudian.
            Ketika saya berdiskusi dengan dia  mengenai masalah Ahmadiyah dan apa yang tengah terjadi, saya mengemukakan kepadanya pandangan saya mengenai segala keterlibatan Amerika Serikat. Sejak awal   ia sedikit pun tidak menyatakan ketidak setujuannya terhadap pandangan saja. Ia mengetahui segala sesuatu, katanya,  dan ia mengetahui apa yang sedang terjadi, tetapi mereka tidak mempunyai pilihan lain. Itulah politik mereka. Lalu ia berkata: "Tunjukanlah (kemukakanlah), mengapa kami tidak boleh menempuh politik ini. Ini adalah politik global, ini [bertujuan] menghambat penyebaran Komunis dan kami tidak punya alternatif lain. Jadi, tolong katakan  kepada saya mengapa kami tidak boleh menempuh politik ini?"
            Ketika  saya berbicara kepadanya  mengenai berbagai kejadian penting yang secara bertahap berkembang di dunia, saya mengatakan kepadanya bahwa: "Pada akhirnya politik [yang negara Anda laksanakan] ini akan menendang balik dan akan menghancurkan kalian. Sebab, bertambah kalian memihak kepada rejim tertentu yang tidak popular di negeri mereka, maka bertambah pula perlawanan akan muncul yang  terorganisasi atau yang dibuat terorganisasi. Dan dalam proses itu pada akhirnya jikalau tidak  hari ini, esok, beberapa tahun lagi pasti Anda akan melihat bahwa politik ini akan menendang balik muka kalian".
            Pendek kata, kami berdiskusi mengenai banyak hal dan kemudian ia percaya kepada apa yang saya katakan. Ia mengatakan kepada saya bahwa sekembalinya di Washington ia akan pergi menjumpai para pejabat Gedung Putih dan barangkali akan menghadap Presiden -  ia sendiri tidak menyebut nama Presiden  [Lyndon B. Johnson] melainkan beberapa nama beberapa pejabat teras - dan berkata bahwa ia akan menyampaikan kasus ini kepada mereka, dan bila ia kembali [berkunjung] ke London lain kali ia akan mendiskusikan perkara ini dengan saya.

Khutbah Khalifah Jama’at Ahmadiyah: Tawaran Kerjasama Melawan Israel
            Pada lain kesempatan, ketika ia berkunjung lagi ke London, saya menerima telepon darinya dari Oxford. Ia berkata bahwa ia hendak datang menemui saya segera. Saya mengundang dia makan siang. Tahukah Saudara-saudara apa yang dikatakannya kepada saya? Pertama-tama yang dikatakannya kepada saya ialah:
"Ketika Anda menjadi Khalifah, adakah Anda menyampaikan khutbah (pidato) segera sesudah pemilihan itu dengan mengatakan kepada seluruh dunia bahwa Anda bertekad akan menentang Israel seperti orang-orang Islam lainnya dan Anda menawarkan kerjasama kepada  seluruh Dunia Islam untuk memperjuangkan kepentingan Islam melawan Israel?"        Saya katakan, "Ya, saya lakukan itu. Kejadiannya sudah lama sekali di Pakistan, dan khutbah (pidato) itu dalam bahasa Urdu". Ia berkata: "Setelah mengemukakan khutbah (pidato) semacam  itu, bagaimana Anda  dapat mengharapkan saya memperjuangkan urusan Anda di Gedung Putih dengan para pembuat kebijaksanaan politik Amerika?"
            Hal yang mencengangkan ialah, ternyata  khutbah yang saya  ucapkan di Pakistan dalam bahasa Urdu, hanya beberapa bulan setelah saya menjadi Khalifah, begitu cepat disampaikan ke Gedung Putih. Semua pembuat kebijakan politik di Amerika Serikat mengetahui benar akan kebijakan saya tersebut dan mereka bertekad untuk membalas dengan berketetapan hati membantu perjuangan Islam.
            Oleh karena itu, hendaknya janganlah mengira bahwa diri Saudara-saudara tidak berarti, padahal  banyak kalangan yang tidak diperbahaskan diforum  yang tinggi itu [di Amerika Serikat]. Diforum tertinggi pembuat kebijakan politikJemaat Ahmadiyah dianggap  faktor yang sangat penting dalam pergolakan dunia dan di dalam sejarah modern dunia. Dan, adanya kenyataan demikian, ditempat mana saja pun mereka menganggap Saudara-saudara  (Jama’at Ahmadiyah) menghambat jalan kebijakan politik mereka, mereka akan cenderung membinasakan Saudara-saudara. Dan itulah salah satu alasan  mengapa dalam hubungan ini Saudi Arabia dan semua negeri Islam yang menggantung dari atap [bantuan Amerika Serikat] demi mempertahankan kelestarian hidup mereka, mengambil  (melakukan) semua tindakan untuk menistakan Jama’at Ahmadiyah, membinasakan Jama’at Ahmadiyah dan membuatnya di Dunia Islam sebagai orang-orang rendah. Padahal kaum yang sama sekali berada di luar golongan Islam [termasuk Amerika Serikat] adalah kaum yang paling nista di muka bumi. Inilah sebenarnya yang sedang mereka lakukan.

Bantuan Dana Dari Saudi Arabia dan Agen CIA
            Itulah sebabnya  dimana saja perasaan anti Ahmadiyah dikobarkan dan perlawanan yang terorganisasi terhadap Amadiyah diciptakan dengan bantuan dana dari Saudi Arabia dan dari sumber-sumber lainnya, Saudara-saudara akan menyaksikan juga kebangunan agama Kristen di negeri-negeri ituKebangunan dan gerakan Kristenisasi yang sangat kuat di wilayah-wilayah secara serempak dan sejajar dengan tindakan anti-Ahmadiyah.
            Rabithah Alam Islamy adalah agen CIA yang paling berbahaya di  Dunia Islam. Orang yang memimpinnya bukan langsung Raja [Saudi Arabia] melainkan  AbdullahPangeran Abdullah, yang mendapat latihan mata-mata di Sekolah Intelijen di Inggris selama 2 tahun. Ia mendapat pendidikan  di sekolah tempat menciptakan mata-mata tersebut dan kemudian ia kembali [Saudi Arabia] lalu mulai memainkan peran sebagai mata-mata Amerika Serikat dan kepentingan [negara-negara] Barat di negeri Arab.    
            Itulah sebabnya ia diangkat juga sebagai komandan pasukan Para untuk menciptakanperpecahan  di Saudi Arabia (jazirah Arabia) dan untuk memelihara Saudi  Arabia supaya tetap di bawah naungan tenda Amerika Serikat, sehingga ia (Saudi Arabia) tidak akan pernah mencoba melarikan diri. Kita  lihat hal ini mustahil di mana pun di dunia ini yaitu  bahwa militer (Angkatan Bersenjata) berada dibawah kekuasaan saingan dalam pemerintahan, dan demikian juga mustahil sedemikian berimbang sehingga hampir keseluruhan militer [Saudi Arabia] sebanding dengan Pasukan  Para Militer.
            Inilah yang sedang terjadi di Saudi Arabia. Pangeran Sulthan saudara [raja] Fadh adalah Komandan Pasukan Keamanan dan Pertahanan, sedangkan  Abdullah orang yang cerdas itu, sebagai Komandan Pasukan Para, kedua  Angkatan itu sama-sama memiliki persenjataan yang lengkap akan tetapi satu sama lain terpisah.
            Disamping itu, Pangeran Abdullah pun menjadi Ketua  Organisasi Keagamaan di Saudi Arabia. Semua organisasi keagamaan yang penting adalah dibawah pengawasan langsung Pangeran Abdullah. Begitulah caranya sistim intelijen Amerika Serikat sama sekali (benar-benar) telah membuat Saudi Arabia berada dibawah kendalinya. Dan bahkan  mereka tidak dapat bergerak dan tidak dapat memberontak terhadap sistem itu.
            Nah, Saudara-saudara harus memahami latarbelakang ini sebelum Saudara-saudara memulai menjabarkan  apa yang sedang terjadi di negeri Saudara-saudara sendiri (di Indonesia). Sebab serenta (begitu) Saudara-saudara memahami latarberlakang ini maka  segala sesuatu akan menjadi mudah dan jelas.
            Apa yang sedang terjadi di negeri Saudara-saudara mempunyai latarbelakang  adanya pembicaraan pribadi yang telah berlangsung lama  antara para pembesar (pejabat) tinggi di negeri Saudara-saudara, termasuk Presiden Saudara-saudara, Presiden Pakistan dengan Pangeran-pangeran Saudi Arabia yang berkunjung ke negeri Saudara-saudara, sedangkan beberapa tamu  dari Amerika Serikat menghembus hembus semangat untuk menentang Jama’at Ahmadiyah, dan mengatakan kepada mereka  supaya lebih baik meniadakan (menghapuskan) Jama’at Ahmadiyah dan mempersatukan golongan-golongan Islam. Kalau tidak, Indonesia akan dijegal oleh Komunis dan sebagainya.

Pembisik Kewaswasan dan Sogokan Politik
            Tipu muslihat dan tetek bengek serupa itu dibicarakan ditingkat tinggi dan Pemerintah menjadi percaya bahwa Jama’at [Ahmadiyah] berbahaya, bahwa Jama’at [Ahmadiyah]  tidak mempunyai arti apa-apa untuk mereka. Jika mereka menghancurkan Jama’at [Ahmadiyah] maka mereka akan menjadi Pahlawan Islam. Jika mereka menentang Jama’at [Ahmadiyah] maka mereka akan mendapat simpati dari semua golongan Islam.
            Begitulah  pikiran mereka, bahwa dengan menentang Ahmadiyah, antara lain, akan menguntungkan mereka (pemerintah). Para ulama daripada bekerja melawan mereka (pemerintah) malah akan mulai bekerja untuk mereka. Lagi, para ulama daripada mengajukan protes ini dan itu kepada pemerintah, bahkan sebaliknya mereka  akan menganggap pemerintah sebagai pelindung mereka untuk melawan Jama’at Ahmadiyah, kemudian mereka sepenuhnya akan mendampingi pemerintah.
            Inilah sogokan politik yang disodorkan mereka (Amerika  Serikat dan Saudi Arabia) dengan pendekatan-pendekatan secara pribadi. Inilah latar belakang kedatangan Presiden Zia [ul-Haqq] dan [Presiden George] Bush di Indonesia dan Duta Besarnya mulai mengadakan pembicaraan secara santai.
            Kami mempunyai pengalaman di negeri kami sendiri (Pakistan), dan kami mengetahui bahwa cara itulah satu-satunya cara  yang dijalankan di sana. Bagaimana Saudara-saudara  bisa mempercayai bahwa para Pemimpin bangsa Indonesia tidak akan terpengaruh?
            Sekali mereka terpengaruh maka mereka akan menetapkan langkah-langkah tertentu  [menentang Jemaat Ahmadiyah]. Kemudian para pejabat tingkat bawah, jawatan-jawatan, dapat berbicara secara terbuka menentang maksud Saudara-saudara (Jama’at Ahmadiyah). Jika tidak demikian, tentu mereka tidak akan berbuat serupa itu  terhadap Saudara-saudara (Jama’at Ahmadiyah).

Persekongkolan Internasional Untuk Melawan Islam
            Begitulah kerusakan telah terjadi,  kebijakan politik telah dijalankan. Secara resmi Saudara-saudara (Jama’at Ahmadiyah) telah dijadikan sasaran Persekongkolan Internasional untuk melawan Islam. Para pemimpin negeri Saudara-saudara tidak mengerti apa yang sedang terjadi atas diri mereka. Mereka diperdayakan.
            Jika Saudara-saudara pergi kepada tokoh-tokoh itu dan menerangkan bahwa Saudara-saudara adalah orang Muslim yang baik mereka tidak akan tertarik, sebab mereka sendiri bukan orang Muslim yang baik. Mengapa mereka harus ambil  pusing mengenai Keislaman Saudara-saudara (Jemaat Ahmadiyah)? Mereka adalah para politikus. Mereka menginginkan kekuatan politik. Oleh karena itu bahasa Saudara-saudara berbeda. Mereka tidak akan pernah mengerti bahasa Saudara-saudara. Saudara-saudara begitu polos  (lugu),  sehingga (sampai-sampai) menyediakan berbagai dokumen lalu mengatakan kepada mereka: "Lihat, inilah arti Khaataman Nabiyyiyn. Inilah arti ini dan itu, dan semua ulama   telah memberi dukungan kepada maksud-maksud  (pemahaman)  kami, kami setia kepada bangsa dan negara Indonesia."
            Semua itu sama sekali tidak ada artinya bagi mereka. Mereka mengetahui benar keadaan Saudara-saudara (Jama’at Ahmadiyah), mereka mengetahui keadaan masa lalu Saudara-saudara (Jama’at Ahmadiyah), mereka mengetahui kesetiaan Saudara-saudara (Jama’at Ahmadiyah) kepada negara. Oleh karena itu mengapa Saudara-saudara berlaku seperti anak-anak yang polos (lugu) dalam menghadapi konspirasi (persekongkolan) Internasional dan Saudara-saudara berpikir bahwa Saudara-saudara dalam penanggulangannya sedang membuat sedikit kemajuan? Padahal Saudara-saudara gagal membuat kemajuan.

Pengeras Suara Berada Di Saudi Arabia Mikrofonnya Di Washington
Ini adalah konspirasi (persekongkolan) yang terarah terhadap Jama’at Ahmadiyah. Hanya orang yang berakal sajalah yang mampu menganalisa seluruh situasi dan mengambil suatu langkah guna menangkal konspirasi (persekongkolan) ini, dan kendati adanya keputusan pemerintah namun akan berusaha memaksa pemerintah mengubah kebijakan mereka, baik secara terbuka atau pun dengan melakukan pendekatan secara pribadi atau dalam pertemuan ramah-tamah (lobbying) untuk menciptakan kekuatan Islam dengan membentuk opini serta  menjelaskan apa sebenarnya yang sedang terjadi di belakang layar. Kemudian mengatakan (menjelaskan) kepada mereka  bahwa: “Apa yang     mereka dengar dari Saudi Arabia itu bukanlah suara-suara dari menara-menara Makkah dan Madinah. Lupakanlah pikiran seperti itu. Suara itu keluar dari pengeras suara yang dipasang di Makkah dan Madinah (dipasang di Saudi Arabia) akan tetapi mikrofonnya ada di Washington. Dan  mikrofon-mikrofon itu sendiri dioperasikan oleh para kaki tangan Israel, oleh orang-orang Yahudi, yang memegang kendali sepenuhnya atas urusan-urusan Amerika Serikat.”
Pemerintah Amerika Serikat  tidak dapat bergerak seinci pun tanpa terlebih dulu  mendapat pesetujuan serta restu anasir Israel di Amerika Serikat. Seluruh tatanan keuangan sudah di tangan mereka, seluruh media massa sudah ada di tangan mereka, seluruh sistim komunikasi: televisi, radio, surat-surat kabar, begitu pula pasar uang, semua ilmuwan penting, ahli-ahli fisika nuklir, paling kurang 90% - kalau pun tidak seluruhnya -  adalah orang-orang YahudiPasar emas seluruhnya di tangan orang-orang Yahudi. Jadi, bagaimana Saudara-saudara dapat percaya bahwa ada Presiden Amerika Serikat mana pun dapat berjaya didalam kampanyenya tanpa restu orang-orang Yahudi? Tidak seorang pun dapat berhasil. Oleh sebab itu mereka (Presiden) sepenuhnya bergantung pada orang-orang Yahudi.
            Ketika berita khutbah - yang saya ucapkan setalah 2 atau 3 bulan sesudah saya menjabat Khalifah  - mencapai (sampai ke) Gedung Putih, Saudara-saudara dapat membayangkan betapa banyaknya orang-orang Yahudi menaruh perhatian terhadap khutbah saya tersebut, dan betapa para pembuat kebijakan politik Amerika Serikat berada di bawah pengaruh orang-orang Yahudi. Jadi, inilah situasi yang sebenarnya.

Harus Memanfaatkan Potensi Kebijakan Dan Intelegensia Yang Dimiliki
            Atas dasar itu, bagaimana Saudara-saudara dapat menghadap Presiden Saudara-saudara dan mengatakan [dengan polos/lugu], "Barangkali Bapak belum mengerti, kami ini orang-orang baik. Kami adalah orang-orang yang setia kepada Pemerintah". Mereka tidak akan mempercayai ucapan Saudara-saudara tanpa uang, itu pun kalau mereka menghendaki. Dan Saudara-saudara tidak dapat berbuat apa pun tanpa mengetahui apa pun yang sedang terjadi di dunia serta memberi penjelasan mengenai ini dan itu, sementara itu berbagai peristiwa terus terjadi di sana dan semakin menjadi-jadi.
            Mereka mengetahui keterbatasan-keterbatasan kemampuan Saudara-saudara, mereka mengetahui berbagai kelemahan Saudara-saudara. Oleh karena itu Saudara-saudara harus menandinginya. Adakan penerangan umum, adakan kontak secara luas dengan orang-orang di mana saja, dan mengadakan pengarahan-pengarahan yang konstan (berkesinambungan) kepada mereka  mengenai apa-apa yang sedang terjadi di belakang layar [selama ini]. Sebab mereka itu dapat mengunjukkan reaksi-reaksi yang tidak dapat Saudara-saudara lakukan, jadi Saudara-saudara dapat mengunjukkan reaksi-reaksi  dengan perantaraan mereka, sebab bilangan (jumlah) Saudara-saudara kecil, namun demikian Saudara-saudara besar dalam kebijakan dan intelegensia. Apalah artinya  bilangan (jumlah) Saudara-saudara bagi mereka. Penampilan Saudara-saudara [dari segi jumlah] sama sekali tidak berarti.
            Saudara-saudara pun harus menjumpai para pemimpin Islam, hilangkan berbagai pelik-pelik ini, berbicaralah dengan mereka, terangkanlah kepada mereka semata-mata karena Allah, supaya mereka mengerti. Katakanlah kepada mereka: "Berilah kami waktu untuk melawan Kristen, tidak lain. Kami akan menjadi sahabat Anda berjuang di garis depan dan kami tidak akan meminta sesuatu dari Anda. Akan tetapi fahamilah apa yang sedang terjadi di negeri kita dan terhadap Islam. Terjalinnya persahabatan antara Amerika Serikat dengan Indonesia adalah akibat  dari kegagalan kup Cina. Semenjak itu pemerintah Indonesia kian lama kian bergeser ke kubu Amerika Serikat. Adalah mustahil mempercayai, bahwa apa yang sedang terjadi itu adalah tanpa sepengetahuan dan restu Amerika Serikat, tanpa partisipasi penuh dari Amerika Serikat".
            Tatkala pada suatu kesempatan saya mengadakan  hubungan dengan Kementerian Luar Negeri(Pakistan) saya mengatakan kepada pihak mereka segala sesuatunya. Mereka berkata: "Baik, kami akan mengatakan kepada pemerintah Pakistan supaya berbuat sesuatu untuk ini dan itu".
Saya berkata, "Perhatikan, saya   tahu siapa yang menyebabkan luka ini. Saya tidak akan mengemis-ngemis kepada si pemilik tangan yang melukai agar saya diberi salep (obat luar). Jika dapat, ubahlah faktor mendasar yang bertanggungjawab  atas terjadinya tindakan-tindakan kejam terhadap orang-orang Ahmadi di Pakistan maka barulah saya dapat memahami bahwa Anda bermaksud baik. Mungkin Anda tidak bisa mengubah  tetapi Anda senantiasa menginginkan  saya datang kepada Anda meminta bantuan agar menyembuhkan luka. Saya mempunyai integritas dan rasa harga diri untuk tidak datang kepada Anda, sebab Anda sekalian itulah yang menyebabkan luka ini".   
            Bagaimana kita dapat pergi kepada seseorang yang memberi luka (melukai) lalu berkata: "Tolong beri saya sedikit salep." Itulah yang mereka  inginkan.  Itulah sebabnya   pada suatu  ketika  sebuah resolusi diajukan di dalam Kongres [Amerika Serikat] yang didukung oleh banyak anggota Kongres, beberapa di antara mereka sangat baik hati kepada kita, dan kita percaya mereka secara ikhlas akan membantu kita. Di antara mereka ada seorang yang bertama Tony, Tony Hall.
            Ketika berita itu sampai kepada saya, saya amat terkejut. Resolusi itu mengatakan bahwa tidak ada seorang pun Presiden Amerika Serikat akan menyetujui bantuan tahunan diberikan kepada Pakistan kalau Pemerintah Pakistan tidak memuaskan  hati mereka karena di sana (di Pakistan) tidak ada tindakan anti Ahmadiyah, atau bahwa pemerintah tidak  berpartisipasi dan keadaan Ahmadiyah sedang membaik. Jika semua itu dapat dibuktikan adanya hal-hal itu (tindakan terhadap Jemaat Ahmadiyah) barulah bantuan tahunan akan disetujui [oleh Kongres]".
            Saya berkata kepada semua anggota Jama’at [di Amerika Serikat] supaya menemui Mr. Tony Hall untuk mengucapkan terima kasih kepadanya dan mengatakan kepadanya supaya menggagalkan resolusi tersebut. Saya tidak suka hal itu. Saya berkata kepadanya: "Kalian (Amerika Sertikat) menghendaki kami selalu bergantung pada Amerika Serikat dan berlari-lari di belakang Amerika Serikat".
            Kenyataannya, resolusi itu melawan kepentingan Pakistan dan bekerja melawan arah yang dituju oleh kepentingan Pakistan, dan supaya menjadi partai yang sama sekali bertentangan dengan kepentingan Pakistan, dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat mempunyai fakta-fakta (bukti-bukti), dan kalau tidak menerima fakta-fakta [penentangan terhadap Jama’at Ahmadiyah] itu maka Amerika Serikat tidak akan memberi bantuan kepada Pakistan.
            Jika Amerika Serikat tidak memberi bantuan kepada Pakistan, orang-orang Ahmadi juga warga Pakistan [mereka siap  untuk memberikan bantuan]. Apa yang mereka (Pemerintah Pakistan) kehendaki dari kami untuk berbuat? Adakah Amerika Serikat menginginkan kami lebih lanjut memisahkan diri dari masyarakat Pakistan dan selalu datang kepada Amerika Serikat dengan memberikan berbagai informasi? Pada saat yang sama kami mengetahui, bahwa  pada akhirnya Amerika Serikat pasti akan memberikan bantuan kepada Pakistan.
            Tidak peduli apa pun yang akan terbukti (yang akan terjadi), dikemanakan akan kami sembunyikan muka kami? Sesudah kami melakukan ikhtiar guna membuktikan bahwa Pakistan terus menerus tidak bersahabat  terhadap orang-orang Ahmadi, dan pada akhirnya suasana pun tetap memberi kesaksian bahwa segala propaganda [buruk] terus dilancarkan terhadap kami.
            Saya berkata [kepada Tony Hall]: "Jangan menganggap kami bodoh. Kami mengetahui apa yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat, jadi teruskanlah rencana itu! Tetapi saya tidak akan mendatangi partai yang melancarkan rencana jahat itu". Saya  pun berkata kepadanya: bahwa saya hanya berterimakasih kepadanya, saya tahu ia seorang yang bermaksud baik, tetapi ia bermain untuk (dengan) beberapa anggota Kongres lainnya yang berada di bawah pengaruh Yahudi. Mereka ingin menciptakan jalan ini. Saya tidak akan ikut serta.
            Pendeknya, segala sesuatu telah terjadi diforum tingkat tertinggi. Kita sepenuhnya mengetahui hal itu,  dan kita akan melakukan tindakan sesudah kita mempertimbangkan suara pro dankontra [dalam Kongres] dan sebagainya. Kemudian kita akan membuat kebijakan politik untuk menandinginya. Nanti akan saya kemukakan kepada Saudara-saudara hal itu. Saudara-saudara [di Indonesia] harus berkumpul dan merancang suatu kebijaksanaan politik yang sama sekali baru. Sebab apa yang telah Saudara-saudara lakukan [di Indonesia selama ini] adalah nol besar (tidak ada artinya).

Menekan Ahmadiyah Melalui Pemimpin Angkatan Bersenjata dan Pemberlakuan Undang-undang Darurat Perang
            Hal lainnya yang dilakukan Amerika Serikat, dimana saja ia mengingkatkan pengaruhnya, ia langsung berhubungan dengan Angkatan Bersenjata. Pemimpin-pemimpin Angkatan Bersenjata mereka diundang ke Amerika Serikat dengan berbagai kedok untuk kursus ini dan kursus itu. Mereka (para perwira militer)  tersebut sama sekali dipegang dan dibawah pengaruh  Amerika.
            Bagaimana pun, mereka tidak mengetahui, bahwa semenjak itu mereka telah "menjadi Amerika." Mereka terpengaruh secara mendalam oleh pikiran dan pola hidup Amerika, dan oleh persahabatan Amerika kepada Angkatan Bersenjata, dan oleh apa yang dilakukan Amerika kepada perwira-perwira tertentu itu untuk memenuhi kepentingan mereka  (Amerika Serikat). Tanpa menyadari apa yang sedang terjadi mereka lambat-laun bergeser kepada Amerika Serikat. Walaupun mereka   tidak menjadi para pengkhianat secara sadar namun akibat akhirnya tetap samaMereka jatuh kebawah pengaruh Amerika Serikat dan sejak itu Amerika Serikat dapat mendikte mereka.
            Semenjak itu, bilamana tokoh-tokoh politik tidak berbuat atau tidak berusaha menzahirkan pengaruh Amerika Serikat maka Undang-undang Darurat Perang diciptakan. Inilah latar belakang diberlakukannya Undang-undang Darurat Perang yang terjadi di dalam sejarah dunia dewasa ini. Banyak Undang-undang Darurat Perang diciptakan oleh Amerika Serikat dan Rusia  [di berbagai negara] dengan tujuan yang sama, dengan maksud yang sama,  dan dengan metode yang sama.
            Akan tetapi, sungguh malang, kebanyakan dari kalangan politisi didunia tidak menyadari apa yang sedang terjadi terhadap mereka. Tetapi hal itu begitu jelas, alasannya cukup banyak dibuktikan secara luas di dunia bahwa semua itu sedang terjadi.
            Lihatlah pengaruh-pengaruh Rusia [di berbagai negara]. Semua berakhir pada Undang-undang Darurat Perang yang pro Rusia. Lihat wilayah-wilayah yang berada di bawah pengaruh Amerika Serikat, dimana saja politik di sana tidak menguntungkan Amerika Serikat atau berusaha menjadi tidak tergantung kepada Amerika Serikat, maka wilayah-wilayah tersebut menderita dari (akibat) Undang-undang Darurat Perang. Pimpinan Angkatan Bersenjata atau Penguasa Undang-undang Darurat Perang kemudian mulai mendiktekan berbagai syarat kepada anak-negeri (rakyat), persis seperti mereka didikte oleh majikan-majikan mereka (Rusia dan Amerika Serikat).
            Kemudian, apabila Undang-undang Darurat Perang tersebut mengambil langkah-langkah yang anti Ahmadiyah yakinlah (merupakan bukti) bahwa perintah itu datang dari luar negeri. Sebab Undang-undang Darurat Perang itu sendiri tidak lepas dari dukungan Amerika Serikat, tidak lepas dari intelijen Amerika Serikat.
            Undang-undang Darurat Perang selamanya (selalu) tidak populer [di masyarakat luas negeri-negeri yang secara paksa memberlakukannya]. Oleh karena itu Undang-undang Darurat Perang pasti mendapat dukungan dari tempat lain (luar negeri).

Perbedaan Para Politisi Populer dengan Rezim Diktator
            Kita dapat berdiri diatas kaki sendiri diatas bumi atau kita dapat bergantung dengan berpegang pada langit-langit. Tidak ada jalan yang ketiga. Para politisi yang populer disuatu negeri berdiri di atas kaki sendiri di atas tanah mereka sendiri; sedangkan rezim diktator selamanya harus mempunyai  langit-langit tempat mereka dapat berpegang (bergantung). Dan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia  memasok (menyediakan) langit-langit dan tiang [untuk berpegang] kepada mereka supaya mereka  (rezim diktator]  dapat terus bergantung. Oleh karena itu tindakan apa pun yang mereka ambil (lakukan) tidak pernah dapat berlawanan dengankeinginan-keinginan majikan mereka.
            Kalau kita mengkaji Undang-undang Darurat Perang di Bangladesh, sejarah yang serupa sekarang setahap demi setahap membuka tabir hal itu. Di sana bergejolak anti-Ahmadiyah yang di dalamnya Saudi Arabia memainkan peranan yang besar lagi penting. Pengaruh ditanamkan secara bertubi-tubi kepada Jenderal Irshad untuk mengambil (melakukan) langkah, sebagaimana yang telah dilakukan Pemerintah Pakistan terhadap orang-orang Ahmadi. Akan tetapi:
1.                   pertama, Jenderal Irshad, adalah orang yang lebih bertanggungjawab, sangat cakap  seperti umumnya seorang Benggali, maka ia akan berhati-hati.
2.                   kedua, watak orang-orang Bangladesh adalah lain.
3.                   ketiga,  tekanan atas rakyat tidak sebanyak di negeri lain seperti di Pakistan, di Indonesia, dan dibeberapa negeri lainnya.
Oleh karena itu sampai sejauh ini  pemerintah [Bangladesh] belum bermain mengikuti irama yang dimainkan oleh Amerika Serikat, tetapi kita tahu bahwa irama ini sedang dimainkan kepada mereka.

"Jebakan" Amerika Serikat Melalui Kementrian Agama
            Dimana saja sebuah Kementrian Agama  (Departemen Agama) diadakan, hendaknya diingat, selamanya pasti ada sesuatu (kerusuhan) yang terjadi disana. Suatu ketika saya pernah mengatakan kepada beberapa Presiden negeri-negeri Afrika dan kepada tokoh-tokoh disana, dalam kesempatan berjumpa dengan mereka saya mengatakan bahwa: “      Anda tidak pernah berpikir ke arah ini bahwa di Amerika Serikat tidak ada Kementerian Agama, di Kanada tidak ada Kementerian Agama, di Inggris tidak mempunyai Kementerian Agama. Tidak ada negara mana pun di Eropa yang mempunyai Kementerian Agama. Sedangkan Anda mempunyai  karena dibisikkan oleh Amerika Serikat.”
            Begitu Anda melangkah untuk menciptakan Kementerian [Agama] ini maka peristiwa-peristiwa mulai terjadi diluar kendali Anda. Sebab Kementerian Agama harus membuat kerusuhan. Kalau tidak demikian maka adanya Kementerian tersebut tidak bertujuan apa-apa.
Mereka menarik berbagai problema kesana kemari dan mengumpulkan beberapa kekuatan atas nama agama kemudian membinasakan kemerdekaan [beragama] di negeri itu sendiri, membinasakan kebebasan [beragama] rakyat sendiri.
Jadi, semua kerusuhan  atas nama agama tersebut mulai (bersumber) dari Kementerian Agama.
            Sekali waktu saya memberi nasihat kepada seorang Presiden dari sebuah negera besar di Afrika Barat: "Perhatikanlah, Anda akan terperangkap dalam situasi ini. Negeri [Anda] akan dibuat tidak stabil dan Anda selamanya tidak akan menemukan damai (kedamaian) kembali jika Anda masukke dalam jebakan ini  dan mulai bermain menurut irama mereka (Amerika Serikat)".
            Ia (Presiden) mengambil tindakan dengan segera. Ia mengerti segala sesuatu. Akan tetapi Afrika adalah lain (berbeda) dari negeri-negeri lainnya di dunia. Para Pemimpin Afrika lebih terbuka  untuk menerima logika dan imbauan  daripada (dibandingkan dengan) para pemimpin lainnya di dunia. Bangsa Afrika pun berpikiran sangat terbuka. Oleh karena itu Ahmadiyah menyebar dengan sangat cepat dan luas disini (Afrika). Sebab bilamana mereka mengetahui sesuatu yang baik dan benar maka mereka mempunyai keberanian sesuai dengan watak asli bangsa Afrika: "Baiklah, kami mengerti dan menerima ini".
            Hal demikian tidak terdapat di Indonesia, tidak terdapat di India dan Pakistan. Diketiga negeri tersebut para pemimpin beranggapan bahwa diri  mereka sangat cerdik dan sangat cakap. Mereka berkata: "Bagus, kebijakan itu adalah kebijakan Anda. Anda mempunyai kebijakan, tetapi kami [lebih] mengetahui apa yang harus kami lakukan; kami mengetahui kepentingan kami". Hal (sikap) serupa itu tidak ada di Afrika.

Umumnya Rakyat Afrika Membutuhkan Makanan dan Pendidikan, bukan Madrasah
            Ketika pada sekali peristiwa  saya berbicara mengenai politik Amerika Serikat dengan perantaraan Saudi Arabia untuk menggoyahkan kestabilan Afrika,  maka dengan serta-merta timbul protes keras dari lobby Saudi Arabia dan lobby Amerika Serikat. Saya merasa heran mengetahui adanya dukungan kuat terhadap perjuangan saya, di publik (masyarakat), di televisi, di radio. Tiba-tiba membanjir dukungan terhadap perjuangan saya. Mereka mengatakan: "Ia (Khalifah Ahmadiyah) bicara bijak, dengarkan dia, kalian keliru menentang dia. Apa yang dia katakan itu benar dan kita harus waspada akan (terhadap) usaha merusak kestabilan Afrika melalui kekuatan-kekuatan ini (Amerika Serikat dan Saudi Arabia)".
            Saya berkata kepada mereka: "Tengoklah, kalian hampir mati kelaparan, seperti di Ethiopia, di Sudan, dan di negeri lainnya. Apa yang dibawa oleh Saudi Arabia untuk kalian? Mesjid, madrasah, untuk  menciptakan para ulama. Apakah akan kalian makan semua itu?"
            Saya berkata lagi: "Tidak, justru  merekalah yang akan memakan kalian hidup-hidup. Mereka tidak akan pernah merasa puas dengan darah manusia. Berilah mereka darah manusia  maka mereka mau lebih banyak lagi, kemudian akan memakan daging kalian. Mereka akan menghancurkan rasa damai kalian!"
            Nah, bahasa yang seperti ini dimengerti oleh  orang-orang Afrika. Mereka mengetahui benar dan dengan demikian mereka tertawa terbahak-bahak:  "Ya, ya, kami tahu itu! Semuanya itu omong-kosong dan goblokKami memerlukan sekolah-sekolah umum (sekular); kami memerlukan pendidikansains dan lain-lain. Orang-orang Ahmadi datang dan memberi kami semua itu, sedangkan Saudi Arabia datang dan mendirikan madrasah baru dan menambah lebih banyak  ulama. Untuk apa?"
            Pendek kata, apa yang terjadi  itu semuanya melalui Kementerian Agama. Mereka  (Amerika Serikat dan Saudi Arabia) menyuap menterinya dan memberi mereka bantuan dalam bentuk dollar serta mengatakan: "Belanjakanlah uang itu dalam mata uang  Anda dan belanjakanlah dollar itu sekehendak Anda". Maka siapakah yang tidak jatuh hatinya dengan cara ini? Akan tetapi orang-orang Afrika tetap  (sekali pun) mencoba menerima suapan ini akan tetapi tidak mau menuruti kemauan mereka (Amerika Serikat dan Saudi Arabia). Ini suatu politik bagus orang-orang Afrika tetapi sedikit mematahkan hati mereka (Amerika Serikat dan  Saudi Arabia) itu.

Sikap  Bijaksana Presiden Gambia
            Sekali peristiwa, seorang Menteri Agama - nama dan negerinya tidak akan saya sebutkan – berkata kepada saya sesudah kami berbincang-bincang: "Coba perhatikan, saya akan menceritakan sesuatu yang menarik hati kepada Anda. Saudi Arabia menawarkan sogokan (suapan)  kepada saya secara langsung dengan imbalannya saya harus melakukan ini dan itu".
            Saya berkata: Lalu bagaimana? Kata dia: "Ya, kami menerimanya, kami tidak dapat menolak, akan tetapi kami bergerak secara sadar. Dengan suapan atau tanpa suapan, kami mengetahui apa yang sedang terjadi [di negara  kami]. Dengan demikian biarlah mereka memberi uang kepada kami jika mereka suka. Lumayan!"
            Akan tetapi pada beberapa kasus lainnya suapan itu berbuntut (berekor) lebih lanjut. Upaya yang sangat jahat dilakukan untuk meyakinkan beberapa negeri  Afrika agar mereka  mengambil langkah (tindakan) anti Ahmadiyah seperti di Pakistan. Ini terjadi, misalnya, di Gambia.
            Ketika Presiden Gambia berkunjung ke Pakistan beberapa minggu sebelum kematian Jenderal Zia [ul-Haqq]. Jenderal Zia menawarkan jasa kepadanya suatu paket pembangunan industry dan sejumlah uang yang besar akan dibelanjakan di Gambia, sungguh pun uang itu bukan dari Pemerintah Pakistan melainkan dari Amerika Serikat atau dari sumber-sumber lainnya. Jenderal Zia berkata bahwa ia akan memberi kepadanya uang ini dengan syarat harus mengadakan langkah-langkah anti Ahmadiyah seperti di negeri Pakistan.
            Presiden Gambia adalah Presiden sebuah negara yang paling miskin di Afrika, tetapi ia seorang bijaksana, seorang pemimpin sejati, sangat jujur dan mempunyai rasa tanggungjawab untuk memelihara iklim damai di negerinya, dan keadaan di Gambia jauh lebih baik daripada negeri Afrika lainnya. Ia berkata : "Tidak perlu begitu, silakan makan  sendiri, saya akan pulang kembali ke tanah air (negeri) saya".
Kemudian ia berkata kepada istrinya dengan sangat marah : "Orang-orang ini benar-benar  bedebah! Mereka mau menyogok kita dan membeli iman kita serta integritas kita! Bagaimana kita dapat berlaku  kejam kepada Ahmadiyah yang telah begitu banyak berbuat untuk kepentingan negeri kita hanya semata-mata untuk berkhidmat?"

Kemunafikan Negara-negara  Barat
            Begitulah, masih ada kejujuran di Afrika, walau pun korupsi juga ada disana. Akan tetapi didalam lubuk hatinya  mereka jujur. Itulah sebabnya saya senantiasa mengatakan kepada bangsa Barat bahwa kejujuran mereka hanya tampak di permukaan, tetapi jauh didalam batinnya mereka sangat korup. Sedangkan orang-orang  Afrika ketidakjujuran tersebut nampak di permukaan, tetapi jauh di dalam batinnya mereka adalah bangsa yang sangat jujur. Sebab ketidakjujuran tersebut belum menembus lebih jauh kedalam kalangan Angkatan Bersenjata.
            Akan hal para diplomat orang-orang Barat, mereka membuat makar dalam kejujuran, integritas, peradaban. Jauh didalam batinnya  mereka mengetahui sendiri, mereka merampok seluruh dunia dan menyesatkan dunia serta mereka  berlaku kejam terhadap negeri-negeri Dunia Ketiga. Mereka memperluas jarak antara mereka dengan bangsa-bangsa yang miskin. Jadi, inilah landasan ketidakjujuran.
            Apa yang saya terangkan kepada Saudara-saudara ialah dimana-mana diseluruh dunia rencana (makar-buruk) ini sedang berjalan (berlangsung) . Kita menyadari penuh mengenai mereka. Kita akan mengambil segala macam langkah dengan bantuan Allah, insya Allah.  Kita akan melangkahkan kekuatan dengan bantuan Allah, insya Allah. Kita akan mengalahkan kekuatan besar iniTetapi Saudara-saudara harus mulai bergerak dengan arah yang benar. Saudara-saudara harus memperhatikan dan mempertimbangkan semua fakta ini. Duduklah bersama-sama dan ketahuilah keterbatasan kekuatan Saudara-saudara. Namun demikian berupayalah  dengan lebih bijaksana guna mengalahkan motif lebih lanjut kekuatan besar yang sedang bersekongkol terhadap Jama’at Ahmadiyah dan Islam di negeri Saudara-saudara.

♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
Diterjemahkan oleh R. Ahmad Anwar.
Diedit oleh Ruhdiyat Ayyubi Ahmad.

Tidak ada komentar: