بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Assalamu 'alaykum wr.
wb.
Saudara-saudara telah mendengar segala sesuatu
mengenai latar belakang kegiatan berbagai kekuatan anti Islam dan konspirasi (persekongkolan) yang berlangsung dewasa ini di
Indonesia. Saya telah senantiasa berusaha mengirimkan pesan (amanat) kepada Jama’at Ahmadiyah Indonesia mengenai apa yang sedang terjadi dan
mengenai segala sesuatu yang saya fahami bakal terjadi dikemudian hari. Akan tetapi malang sekali, saya tidak puas dengan reaksi dari Jama’at
Indonesia dalam mengambil langkah-langkah penjagaan dan secara serentak menanggulangi bahaya ini.
Pertama-tama, seluruh anggota Jama’at Ahmadiyah Indonesia harus mengerti tentang apa yang sedang terjadi dan mengapa hal itu terjadi.
Berkenaan dengan ini, saya pikir, pengarahan-pengarahan saya tidak dijalankan dengan memuaskan. Orang-orang (para anggota Jemaat) dari
segala lapisan laki-laki, perempuan, bahkan para pemuda dan anak-anak yang
beranjak dewasa haruslah
mengerti apa
yang sedang terjadi supaya mereka melalui propaganda (penerangan)
dan tukar pikiran dengan
kawan-kawan mereka menjelaskan
kepada khalayak umum.
Akibat "Buta
Politik" dan 3 Musuh Utama Islam
Saya sangat meragukan analisa Saudara-saudara yang
saya terima mengenai situasi dan
mengenai apa yang sedang
terjadi dipemerintahan
negara Saudara-saudara. Beranggapan bahwa apa yang sedang terjadi
di Departemen Agama,
dan di Departemen-departemen lainnya,
termasuk Departemen
Hankam (Pertahanan Keamanan) dan sebagainya, itu adalah tanpa sepengetahuan dan tanpa
pengukuhan serta dukungan Presiden merupakan pandangan yang kekanak-kanakan dan
menunjukkan bahwa mereka yang
membuat penilaian (analisa)
ini tidak mempunyai (tidak memahami) konsep bagaimana politik
berlangsung di dunia.
Penilaian (anggapan/pandangan)
bahwa keputusan-keputusan yang diambil ditingkat Eksekutif, yakni di Departemen-departemen, adalah tanpa sepengetahuan Presiden,
seperti yang Saudara-saudara katakan kepada saya, mustahil terjadi di mana pun
di dunia ini. Apa yang sedang terjadi, pada hakikatnya, adalah akibat dari
ulah 3 musuh utama Islam yang
bergabung dalam satu kekuatan yang
dengan cara bertahap menjuruskan Indonesia kepada satu
situasi yang pada akhirnya pasti akan terjadi seperti di Pakistan, andaikata
Saudara-saudara tidak
mencegahnya.
Mula-mula faktor ini yang kurang
diperhatikan adalah peranan Saudi
Arabia. Saudi
Arabia bersama-sama dengan Pakistan telah berusaha dengan segala cara yang terbaik maupun yang terburuk untuk membentuk sikap yang serupa di
negeri-negeri Islam lainnya di dunia ini, sebagaimana mereka
telah berhasil melakukannya di
Pakistan. [Persekongkolan/makar buruk] ini bisa terjadi berkat dukungan serta liputan yang penuh dari Amerika
Serikat. Ada pun alasannya jelas. Peranan unsur ketiga [yakni Amerika
Serikat] yang akan dibahas nanti merupakan salah satu di antara
alasan-alasan itu.
Politik Global Amerika
Serikat
Menurut politik global Amerika Serikat,
ada 2 hal yang sudah pasti akan terjadi di dunia:
1.
Pertama, Saudi Arabia harus menanam pengaruh di negeri-negeri Islam di dunia ini, karena Saudi Arabia 100% bergantung pada
Amerika Serikat dalam mempertahankan keberlangsungan
kehidupannya, sebab Saudi
Arabia adalah hamba Amerika
Serikat yang paling cantik dan paling setia. Pengaruh Saudi Arabia yang
meluas di negara-negara Islam atau negeri-negeri Afrika atau negeri-negeri Dunia Ketiga,
akhirnya berujung pada terciptanya pengaruh
Amerika Serikat yang meluas serta menjamin kepentingannya sendiri di
negeri-negeri tersebut.
2.
Kedua, dukungan terhadap agama Kristen dan
jaminan keberlangsungan upaya,
pengeluaran uang,
dan tindakan lainnya, untuk menyebarkan agama Kristen teristimewa didaerah strategis didunia,
yang paling nekad dan sangat terkenal adalah politik Amerika Serikat. Oleh karena itulah maka Amerika Serikat memainkan
peran sebagai pahlawan dalam mendukung agama Islam dan agama Kristen. Amerika
Serikat secara serempak mendukung perjuangan Islam di Afghanistan [yang
di pengaruhi pihak komunis] dan perjuangan
Kristen di Polandia [yang
juga komunis]. Apakah Amerika
Serikat itu adalah orang Islam dan juga sekaligus orang Kristen?
Peran
Ahmadiyah Menghadang Makar Buruk Amerika
Serikat
Ahmadiyah
menghambat jalan politik
Amerika Serikat di kedua wilayah (sasaran) ini:
§ Pertama-tama, Amerika Serikat menyadari bahwa Jama’at Ahmadiyah adalah lawan Saudi Arabia, dalam
upaya memegang merk (label)
Islam, ditempat mana saja ada upaya penyebaran Islam.
§
Kedua, Amerika Serikat sepenuhnya
mengetahui bahwa hanyalah
Ahmadiyah satu-satunya yang
dapat melawan Kristen dan [mampu] menghentikan derap kemajuannya di mana
saja kita (Ahmadiyah) berhadapan
dengan Kristen.
Jadi, rencana yang sangat keji dan jahat [Amerika
Serikat] dibuktikan oleh kenyataan adanya Saudi Arabia sedang memainkan peran sebagai pahlawan Islam nenentang Jama’at Ahmadiyah diseluruh
dunia. Akibatnya ialah perhatian semua pemimpin Islam tertuju
kepada Ahmadiyah. Dan
mereka (Saudi Arabia dan Amerika Serikat) mengatakan kepada para pemimpin Islam
bahwa:
Ahmadiyah adalah satu satunya ancaman yang berbahaya di dunia. Oleh karena itu binasakanlah Jemaat Ahmadiyah maka bahaya tidak
akan ada lagi bagi Islam! Dan pada saat yang bersamaan agama Kristen sendiri yang berderap maju
untuk merambah ke jalan kemajuan kemana pun ia suka. Jama’at Ahmadiyah adalah satu-satunya kaum (golongan)
yang mampu melawan Kristen dan
[kemudian] diadudombakan dengan golongan Islam lainnya, dengan maksud menjamin pertahanan mereka (Kristen) sendiri.
Seluruh perhatian Dunia Islam akan
diarahkan kepada Jama’at
Ahmadiyah. Kian banyak kesukaran akan
ditimbulkan terhadap Jama’at
Ahmadiyah yang sedang giat-giatnya bertabligh dan memerangi [faham]
Kristen dengan bebas untuk kepentingan Islam. Dampak [makar buruk] inilah yang
sedang terjadi di Indonesia dan juga di dunia.
Tidak
Melaksanakan Amanat Khalifah
Ketika beberapa orang [Ahmadi]
Indonesia berada di London atau di tempat lainnya, saya mencoba menerangkan
kepada mereka segala sesuatu, dengan permohonan (harapan) sekembali mereka ke negeri mereka supaya memberitahukan
kepada seluruh Jama’at dan memberi pengarahan kepada Jama’at mengenai
hal ini.
Akan tetapi seringkali saya
melihat keheranan (ketidak-percayaan) di wajah
mereka karena mereka sendiri tidak merasa yakin. Kadang-kadang bertanya: "Mengapa Amerika Serikat harus
menaruh perhatian terhadap Jama’at Ahmadiyah?" Ini
sikap yang sungguh sangat sederhana (lugu).
Amerika
Serikat menaruh
perhatian terhadap Jama’at Ahmadiyah dengan tingkat kadar
perhatian yang sangat tinggi. Untuk itu saya akan mengemukakan 2 bukti yang saya tahu secara
pribadi. Saya sungguh menyayangkan sekali orang-orang Ahmadi yang berpikiran bahwa saya tanpa alasan (sembarangan)
begitu berlebihan menekankan peranan Amerika Serikat,
padahal itu [menurut anggapan mereka] hanya merupakan kejadian yang kecil saja di
pentas dunia.
Kejadian (program) itu
merupakan suatu keputusan yang
diambil ditingkat tinggi. Suatu pengambilan langkah politik untuk melumatkan Ahmadiyah
di seluruh dunia. Ini merupakan satu tekad politik Amerika Serikat dan mengenai itu
saya dapat mengemukakan alasan (bukti-bukti)
mengapa mereka berkepentingan sebagaimana telah saya katakan tadi; akan tetapi
saya dapat memberikan kepada Saudara-saudara bukti-bukti bersumber pada pengetahuan saya pribadi yang terjadi di tingkat tertinggi [di
Amerika Serikat].
Peran Aktif Presiden Ronald
Reagan dan Pemerintah Amerika Serikat
Boleh jadi Saudara-saudara ingat,
bahwa ketika Ronald Reagan mengambil
alih jabatan Presiden [Amarika
Serikat], segera ia sesudah itu pergi ke California guna menghadiri konferensi sebuah sekte Kristen
yang ia sendiri menjadi anggotanya.
Ia pergi kesana dan beritanya dipublikasikan secara luas.
Sekte tersebut sekte
yang sangat aktif menyebarkan
agama Kristen di seluruh dunia serta mendapat dukungan penuh dari pemerintah
Amerika Serikat. Maka ketika Presiden Reagan datang kesana ia secara terbuka
mengatakan bahwa pemerintah
Amerika Serikat bertekad untuk memajukan agama Kristen di seluruh dunia
dan sekte ini akan diberi dukungan penuh.
Ingatlah ini. Sekarang saya hendak
mengemukakan sedikit informasi yang
saya terima dari Spanyol.
Selang beberapa tahun yang lalu di Spanyol ada seorang Ahmadi yang walau pun bukan dokter reguler (tetap) tetapi ia dipanggil dokter, namanya Mubasyir. Ia sudah jauh hubungannya
dengan Jama’at Ahmadiyah.
Sesudah ia datang ke Spanyol kita kehilangan jejaknya. Saya tidak tahu di mana
ia berada. Ia tidak pernah datang ke Missi [Jemaat Ahmadiyah] dan ia memutuskan
hubungan.
Sekonyong-konyong, pada suatu hari
saya menerima sepucuk surat dari dia di London, menerangkan sesuatu yang sangat ganjil yang
kebetulan diketahui olehnya. Dalam situasi itu ia - tampak lahirnya -
mulai menaruh perhatian pada agama
Kristen, tetapi tidak sebenarnya, hanya demi meraih suatu tujuan duniawi. Dan kebetulan
kejadiannya di Spanyol. Sekte [Kristen]
itu pula yang paling aktif dimana Reagan menjadi
anggotanya. Maka ia menjadi sangat dekat kepada mereka dan memberikan kesan
kepada mereka bahwa ia
hampir menerima agama Kristen, dengan akibat bahwa pada suatu ketika
seorang tokoh besar sekte [Kristen] tersebut
dari Amerika Serikat datang
ke Spanyol. Mubasyir juga
diundang ke sana untuk ikut serta dalam pertemuan tersebut karena terkesan bahwa ia telah menjadi
seorang Kristen.
Disana, ketika tamu dari Amerika Serikat tersebut
berpidato di hadapan sidang pertemuan itu – di mana tanpa diketahui bahwa
didalam koferensi
itu hadir seorang yang mempunyai hubungan dengan Ahmadiyah - ia
berbicara mengenai pokok masalah ini dan mengatakan bahwa:
"Saya meyakinkan Anda
sekalian bahwa Presiden Reagan dan Pemerintahnya sepenuhnya
ada di belakang kita, dan saya meyakinkan Anda
sekalian bahwa satu-satunya sekte dalam Islam yang paling berbahaya
bagi Kristen adalah Jemaat Ahmadiyah. Dan Kami telah mengambil keputusan
dengan dukungan penuh dari [pemerintah] Amerika Serikat untuk
melawan Jama’at Ahmadiyah di mana saja mereka dan dengan cara apa saja yang
dapat kita lakukan. Dan ini adalah salah satu tekad kebijaksanaan sekte kami dan
[pemerintah] Amerika Serikat berada disampingnya".
Oleh karena itu apabila
Saudara-saudara kembali mengkaji sejarah
Pakistan, Saudara-saudara akan melihat lebih jauh bahwa Pakistan telah masuk
kedalam kantung Amerika Serikat dan telah lebih jauh lagi melawan
Jama’at Ahmadiyah. Rencana (program) tersebut merupakan rencana (program) yang
berkesinambungan, tanpa berubah. Dan apabila menerapkan rumusan ini kepada negeri
lain di dunia maka Saudara-saudara akan tercengang mengenai peristiwa yang sama terjadi
disemua negeri Islam yang
berada dalam kantung Amerika
Serikat, mereka mati matian melawan Jama’at
Ahmadiyah.
Semua negeri Islam yang berada diluar kantung Amerika
Serikat sama sekali tidak
merasa berkepentingan [melawan Jemaat Ahmadiyah]. Mengapa demikian?
Jelaslah bahwa hal itu bukan suatu kebetulan.
Ini disebabkan oleh adanya politik
sekte [Kristen] itu juga yang tengah dilaksanakan
secara sangat aniaya dengan sangat cermat.
Bukti Kedua: Informasi
Dari Keponakan Lyndon B. Johnson
Bukti kedua yang sampai kepada
saya, dengan karunia Allah, akan meyakinkan Saudara-saudara bahwa Jama’at Ahmadiyah selamanya ada dalam
pemikiran tokoh-tokoh tertinggi pembuat kebijakan Politik.
Sekali peristiwa sewaktu saya
sempat mengadakan kontak (hubungan) dengan para Pemimpin Dunia setiba saya dari Pakistan ke Inggris, saya
bertemu dengan orang yang sangat
berpengaruh di Amerika Serikat ia adalah keponakan Lyndon B. Johnson mantan Presiden Amerika Serikat.
Saya mengenalnya dengan
perantaraan beberapa orang dan ia mempunyai hubungan erat dengan Gedung Putih dan dengan
para pejabat tinggi
pembuat kebijaksanaan politik Amerika Serikat. Dikarenakan ia
seorang anggota keluarga penting maka
ia pun sering diundang ke pesta yang
biasa diselenggarakan sebagai penghormatan
kepada orang-orang terkemuka
dunia.
Apabila seorang Kepala Negara
berkunjung ke Amerika Serikat mereka biasa mengundang beberapa tokoh yang
sangat penting. Menurut dia, 30
nama selalu diundang, termasuk ia sendiri. Jadi, demikian
pentingnya kedudukan orang itu dan seperti itulah jangkauan koneksinya
(hubungannya). Saya akan menceritakan kepada Saudara-saudara apa yang terjadi
kemudian.
Ketika saya berdiskusi dengan dia
mengenai masalah Ahmadiyah dan
apa yang tengah terjadi, saya mengemukakan kepadanya pandangan saya mengenai
segala keterlibatan Amerika
Serikat. Sejak awal ia sedikit pun tidak
menyatakan ketidak setujuannya terhadap
pandangan saja. Ia mengetahui segala sesuatu, katanya, dan ia mengetahui
apa yang sedang terjadi, tetapi mereka tidak mempunyai pilihan lain.
Itulah politik mereka.
Lalu ia berkata: "Tunjukanlah (kemukakanlah), mengapa kami tidak boleh
menempuh politik ini.
Ini adalah politik global, ini [bertujuan] menghambat penyebaran Komunis dan
kami tidak punya alternatif lain. Jadi, tolong katakan kepada saya mengapa
kami tidak boleh menempuh politik ini?"
Ketika saya berbicara
kepadanya mengenai berbagai kejadian
penting yang secara bertahap berkembang di dunia, saya mengatakan
kepadanya bahwa: "Pada akhirnya politik [yang negara Anda laksanakan] ini akan menendang balik dan akan menghancurkan kalian. Sebab, bertambah
kalian memihak kepada rejim tertentu yang tidak popular di
negeri mereka, maka bertambah pula perlawanan
akan muncul yang terorganisasi atau yang dibuat
terorganisasi. Dan dalam proses itu pada akhirnya jikalau tidak hari ini,
esok, beberapa tahun lagi pasti Anda akan melihat bahwa politik ini akan menendang balik muka kalian".
Pendek kata, kami berdiskusi mengenai banyak hal
dan kemudian ia percaya kepada apa yang saya katakan. Ia mengatakan kepada saya
bahwa sekembalinya di Washington ia
akan pergi menjumpai para pejabat Gedung Putih dan barangkali akan menghadap Presiden
- ia sendiri tidak menyebut nama Presiden [Lyndon B. Johnson]
melainkan beberapa nama beberapa pejabat
teras - dan berkata bahwa ia akan menyampaikan kasus ini kepada mereka, dan
bila ia kembali [berkunjung] ke London lain kali ia akan mendiskusikan perkara
ini dengan saya.
Khutbah Khalifah
Jama’at Ahmadiyah: Tawaran Kerjasama Melawan Israel
Pada lain kesempatan, ketika ia
berkunjung lagi ke London, saya menerima telepon darinya dari Oxford. Ia
berkata bahwa ia hendak datang menemui saya segera. Saya mengundang dia makan siang.
Tahukah Saudara-saudara apa yang dikatakannya kepada saya? Pertama-tama yang
dikatakannya kepada saya ialah:
"Ketika Anda
menjadi Khalifah,
adakah Anda menyampaikan khutbah (pidato)
segera sesudah pemilihan itu dengan mengatakan kepada seluruh dunia bahwa Anda bertekad akan menentang Israel seperti orang-orang Islam
lainnya dan Anda menawarkan kerjasama kepada seluruh
Dunia Islam untuk memperjuangkan kepentingan Islam melawan
Israel?" Saya
katakan, "Ya, saya lakukan itu.
Kejadiannya sudah lama sekali di Pakistan, dan khutbah (pidato) itu dalam
bahasa Urdu". Ia berkata: "Setelah mengemukakan khutbah (pidato) semacam itu,
bagaimana Anda dapat mengharapkan saya memperjuangkan urusan Anda di Gedung Putih dengan para pembuat kebijaksanaan
politik Amerika?"
Hal yang mencengangkan ialah,
ternyata khutbah yang saya ucapkan di Pakistan dalam bahasa Urdu, hanya
beberapa bulan setelah saya menjadi Khalifah, begitu cepat disampaikan ke Gedung Putih. Semua pembuat kebijakan politik di Amerika
Serikat mengetahui benar akan kebijakan saya tersebut dan mereka bertekad untuk membalas dengan berketetapan hati membantu perjuangan Islam.
Oleh karena itu, hendaknya janganlah mengira bahwa diri
Saudara-saudara tidak berarti,
padahal banyak kalangan yang
tidak diperbahaskan diforum
yang tinggi itu [di Amerika Serikat]. Diforum tertinggi pembuat kebijakan politik, Jemaat Ahmadiyah dianggap faktor yang
sangat penting dalam pergolakan dunia dan di dalam sejarah modern dunia.
Dan, adanya kenyataan demikian, ditempat mana saja pun mereka menganggap
Saudara-saudara (Jama’at Ahmadiyah) menghambat jalan kebijakan politik mereka,
mereka akan cenderung membinasakan Saudara-saudara. Dan itulah salah
satu alasan
mengapa dalam hubungan ini Saudi
Arabia dan semua
negeri Islam yang
menggantung dari atap [bantuan Amerika Serikat] demi
mempertahankan kelestarian
hidup mereka, mengambil
(melakukan) semua tindakan untuk menistakan Jama’at Ahmadiyah, membinasakan
Jama’at Ahmadiyah dan membuatnya di Dunia Islam sebagai orang-orang rendah.
Padahal kaum yang sama sekali berada di luar golongan Islam [termasuk
Amerika Serikat] adalah kaum
yang paling nista di muka bumi. Inilah sebenarnya yang sedang mereka
lakukan.
Bantuan Dana Dari
Saudi Arabia dan Agen CIA
Itulah sebabnya dimana
saja perasaan anti Ahmadiyah
dikobarkan dan perlawanan
yang terorganisasi terhadap Amadiyah diciptakan dengan bantuan dana dari Saudi Arabia dan dari sumber-sumber lainnya,
Saudara-saudara akan menyaksikan juga kebangunan agama Kristen di negeri-negeri itu. Kebangunan dan gerakan Kristenisasi yang
sangat kuat di wilayah-wilayah secara serempak dan sejajar dengan tindakan
anti-Ahmadiyah.
Rabithah
Alam Islamy adalah agen CIA yang paling
berbahaya di Dunia Islam. Orang yang
memimpinnya bukan langsung Raja [Saudi
Arabia] melainkan Abdullah, Pangeran Abdullah, yang
mendapat latihan mata-mata
di Sekolah Intelijen di Inggris selama 2 tahun. Ia
mendapat pendidikan di sekolah tempat menciptakan mata-mata tersebut dan kemudian
ia kembali [Saudi Arabia] lalu mulai memainkan peran sebagai mata-mata Amerika Serikat dan kepentingan [negara-negara] Barat di negeri
Arab.
Itulah sebabnya ia diangkat juga
sebagai komandan pasukan Para untuk
menciptakanperpecahan di
Saudi Arabia (jazirah Arabia) dan untuk memelihara Saudi Arabia supaya tetap di
bawah naungan tenda Amerika
Serikat, sehingga ia (Saudi Arabia) tidak akan pernah mencoba melarikan diri. Kita lihat
hal ini mustahil di mana pun di dunia ini yaitu bahwa militer (Angkatan
Bersenjata) berada dibawah
kekuasaan saingan dalam pemerintahan, dan demikian juga mustahil sedemikian berimbang sehingga
hampir keseluruhan militer [Saudi
Arabia] sebanding dengan Pasukan
Para Militer.
Inilah yang sedang terjadi di Saudi
Arabia. Pangeran Sulthan saudara [raja] Fadh adalah Komandan Pasukan Keamanan dan Pertahanan,
sedangkan Abdullah orang
yang cerdas itu, sebagai Komandan
Pasukan Para, kedua Angkatan itu sama-sama memiliki persenjataan yang lengkap akan
tetapi satu sama lain terpisah.
Disamping itu, Pangeran Abdullah pun
menjadi Ketua Organisasi Keagamaan di Saudi
Arabia. Semua organisasi
keagamaan yang penting adalah dibawah pengawasan langsung Pangeran Abdullah.
Begitulah caranya sistim intelijen
Amerika Serikat sama sekali (benar-benar) telah membuat Saudi Arabia berada dibawah kendalinya. Dan
bahkan mereka tidak dapat
bergerak dan tidak dapat memberontak terhadap sistem itu.
Nah, Saudara-saudara harus memahami latarbelakang ini sebelum
Saudara-saudara memulai menjabarkan
apa yang sedang terjadi di negeri Saudara-saudara sendiri (di Indonesia). Sebab
serenta (begitu) Saudara-saudara memahami latarberlakang ini
maka segala sesuatu akan
menjadi mudah dan jelas.
Apa yang sedang terjadi di negeri
Saudara-saudara mempunyai latarbelakang
adanya pembicaraan pribadi yang
telah berlangsung lama
antara para pembesar (pejabat)
tinggi di negeri Saudara-saudara, termasuk Presiden Saudara-saudara, Presiden Pakistan dengan Pangeran-pangeran Saudi Arabia yang
berkunjung ke negeri Saudara-saudara, sedangkan beberapa tamu dari Amerika Serikat menghembus hembus semangat untuk menentang Jama’at Ahmadiyah, dan
mengatakan kepada mereka supaya lebih baik meniadakan
(menghapuskan) Jama’at Ahmadiyah dan mempersatukan golongan-golongan Islam.
Kalau tidak, Indonesia akan dijegal oleh Komunis dan sebagainya.
Pembisik Kewaswasan
dan Sogokan Politik
Tipu
muslihat dan tetek
bengek serupa itu dibicarakan ditingkat
tinggi dan Pemerintah
menjadi percaya bahwa Jama’at
[Ahmadiyah] berbahaya, bahwa Jama’at [Ahmadiyah] tidak
mempunyai arti apa-apa untuk mereka. Jika mereka menghancurkan Jama’at [Ahmadiyah] maka mereka
akan menjadi Pahlawan
Islam. Jika
mereka menentang Jama’at [Ahmadiyah] maka mereka akan
mendapat simpati dari semua golongan Islam.
Begitulah pikiran mereka, bahwa dengan menentang Ahmadiyah,
antara lain, akan
menguntungkan mereka (pemerintah). Para ulama daripada
bekerja melawan mereka (pemerintah)
malah akan mulai bekerja untuk
mereka. Lagi, para ulama daripada
mengajukan protes ini dan
itu kepada pemerintah, bahkan sebaliknya mereka akan menganggap pemerintah sebagai pelindung
mereka untuk melawan Jama’at Ahmadiyah,
kemudian mereka sepenuhnya
akan mendampingi pemerintah.
Inilah sogokan politik yang
disodorkan mereka (Amerika Serikat dan Saudi Arabia) dengan pendekatan-pendekatan secara pribadi.
Inilah latar belakang kedatangan Presiden Zia [ul-Haqq]
dan [Presiden George] Bush di Indonesia dan Duta Besarnya mulai mengadakan pembicaraan secara santai.
Kami mempunyai pengalaman di negeri kami
sendiri (Pakistan), dan kami mengetahui bahwa cara itulah satu-satunya
cara yang dijalankan di sana. Bagaimana Saudara-saudara bisa
mempercayai bahwa para
Pemimpin bangsa Indonesia tidak akan terpengaruh?
Sekali mereka terpengaruh maka mereka akan menetapkan langkah-langkah tertentu
[menentang Jemaat Ahmadiyah]. Kemudian para pejabat tingkat bawah, jawatan-jawatan, dapat berbicara secara terbuka menentang maksud Saudara-saudara
(Jama’at Ahmadiyah). Jika tidak demikian, tentu mereka tidak akan berbuat
serupa itu terhadap Saudara-saudara (Jama’at Ahmadiyah).
Persekongkolan
Internasional Untuk Melawan Islam
Begitulah kerusakan telah
terjadi, kebijakan
politik telah dijalankan. Secara resmi Saudara-saudara (Jama’at
Ahmadiyah) telah dijadikan sasaran Persekongkolan Internasional untuk melawan Islam. Para pemimpin negeri
Saudara-saudara tidak mengerti apa
yang sedang terjadi atas diri mereka. Mereka diperdayakan.
Jika Saudara-saudara pergi kepada
tokoh-tokoh itu dan menerangkan bahwa Saudara-saudara adalah orang Muslim yang baik mereka tidak akan tertarik, sebab mereka sendiri bukan orang Muslim
yang baik. Mengapa mereka harus ambil pusing mengenai Keislaman Saudara-saudara (Jemaat
Ahmadiyah)? Mereka adalah para
politikus. Mereka
menginginkan kekuatan politik. Oleh karena itu bahasa Saudara-saudara
berbeda. Mereka tidak akan pernah
mengerti bahasa Saudara-saudara. Saudara-saudara
begitu polos (lugu),
sehingga (sampai-sampai) menyediakan berbagai dokumen lalu mengatakan kepada mereka: "Lihat, inilah
arti Khaataman Nabiyyiyn.
Inilah arti ini dan itu, dan semua ulama
telah memberi dukungan kepada maksud-maksud (pemahaman) kami, kami setia kepada bangsa dan negara
Indonesia."
Semua
itu sama sekali tidak ada artinya bagi mereka. Mereka
mengetahui benar keadaan Saudara-saudara (Jama’at Ahmadiyah), mereka mengetahui
keadaan masa lalu Saudara-saudara (Jama’at Ahmadiyah), mereka mengetahui kesetiaan Saudara-saudara
(Jama’at Ahmadiyah) kepada negara.
Oleh karena itu mengapa
Saudara-saudara berlaku seperti anak-anak yang polos (lugu) dalam
menghadapi konspirasi (persekongkolan) Internasional dan Saudara-saudara berpikir bahwa
Saudara-saudara dalam penanggulangannya sedang membuat sedikit
kemajuan? Padahal Saudara-saudara gagal membuat kemajuan.
Pengeras Suara Berada Di Saudi
Arabia Mikrofonnya Di
Washington
Ini adalah konspirasi (persekongkolan)
yang terarah terhadap Jama’at Ahmadiyah.
Hanya orang yang berakal sajalah
yang mampu menganalisa seluruh
situasi dan mengambil
suatu langkah guna menangkal konspirasi (persekongkolan) ini, dan kendati
adanya keputusan pemerintah namun
akan berusaha memaksa pemerintah mengubah kebijakan
mereka, baik secara
terbuka atau pun dengan melakukan pendekatan secara pribadi
atau dalam pertemuan ramah-tamah (lobbying)
untuk menciptakan kekuatan
Islam dengan membentuk opini serta
menjelaskan apa sebenarnya yang
sedang terjadi di belakang layar. Kemudian mengatakan
(menjelaskan) kepada mereka bahwa: “Apa
yang mereka dengar dari Saudi
Arabia itu bukanlah suara-suara dari menara-menara Makkah dan Madinah. Lupakanlah
pikiran seperti itu. Suara itu
keluar dari pengeras suara yang
dipasang di Makkah dan Madinah (dipasang di Saudi Arabia) akan tetapi mikrofonnya ada
di Washington. Dan mikrofon-mikrofon itu sendiri dioperasikan oleh para kaki tangan Israel,
oleh orang-orang Yahudi,
yang memegang kendali
sepenuhnya atas urusan-urusan Amerika
Serikat.”
Pemerintah Amerika
Serikat tidak dapat bergerak seinci pun tanpa terlebih dulu mendapat pesetujuan serta restu anasir Israel di Amerika
Serikat. Seluruh tatanan
keuangan sudah di tangan mereka, seluruh media massa sudah
ada di tangan mereka, seluruh sistim komunikasi: televisi, radio,
surat-surat kabar, begitu pula pasar uang, semua ilmuwan
penting, ahli-ahli fisika nuklir, paling kurang 90% - kalau pun
tidak seluruhnya - adalah orang-orang Yahudi. Pasar
emas seluruhnya di tangan orang-orang Yahudi. Jadi,
bagaimana Saudara-saudara dapat percaya bahwa ada Presiden Amerika Serikat mana
pun dapat berjaya didalam
kampanyenya tanpa restu orang-orang Yahudi? Tidak
seorang pun dapat berhasil. Oleh sebab itu mereka (Presiden) sepenuhnya
bergantung pada orang-orang
Yahudi.
Ketika berita khutbah - yang saya ucapkan
setalah 2 atau 3 bulan sesudah saya menjabat Khalifah - mencapai (sampai ke) Gedung Putih, Saudara-saudara
dapat membayangkan betapa banyaknya orang-orang Yahudi menaruh perhatian terhadap khutbah saya tersebut, dan betapa para pembuat kebijakan politik Amerika Serikat berada di bawah pengaruh orang-orang Yahudi.
Jadi, inilah situasi yang
sebenarnya.
Harus Memanfaatkan
Potensi Kebijakan Dan Intelegensia Yang Dimiliki
Atas dasar itu, bagaimana
Saudara-saudara dapat menghadap Presiden Saudara-saudara
dan mengatakan [dengan polos/lugu], "Barangkali Bapak belum mengerti, kami ini orang-orang baik. Kami adalah
orang-orang yang setia kepada Pemerintah". Mereka tidak akan mempercayai ucapan
Saudara-saudara tanpa uang,
itu pun kalau mereka menghendaki. Dan Saudara-saudara tidak dapat berbuat apa pun tanpa mengetahui apa pun yang sedang terjadi di
dunia serta memberi penjelasan mengenai ini dan itu, sementara
itu berbagai peristiwa terus terjadi di sana dan semakin menjadi-jadi.
Mereka mengetahui
keterbatasan-keterbatasan kemampuan Saudara-saudara, mereka mengetahui berbagai
kelemahan Saudara-saudara. Oleh karena itu Saudara-saudara harus menandinginya. Adakan penerangan umum, adakan kontak secara luas dengan orang-orang
di mana saja, dan mengadakan pengarahan-pengarahan yang
konstan (berkesinambungan) kepada mereka mengenai apa-apa yang sedang terjadi di
belakang layar [selama ini]. Sebab mereka itu dapat
mengunjukkan reaksi-reaksi yang
tidak dapat Saudara-saudara lakukan, jadi Saudara-saudara dapat mengunjukkan reaksi-reaksi
dengan perantaraan mereka, sebab bilangan (jumlah) Saudara-saudara kecil, namun
demikian Saudara-saudara besar
dalam kebijakan dan intelegensia. Apalah artinya bilangan (jumlah) Saudara-saudara bagi
mereka. Penampilan Saudara-saudara [dari segi jumlah] sama sekali tidak
berarti.
Saudara-saudara pun harus menjumpai para pemimpin Islam,
hilangkan berbagai pelik-pelik ini, berbicaralah dengan mereka, terangkanlah
kepada mereka semata-mata
karena Allah, supaya mereka mengerti. Katakanlah kepada mereka: "Berilah kami waktu untuk melawan Kristen, tidak lain. Kami akan menjadi sahabat Anda berjuang di garis
depan dan kami tidak akan meminta
sesuatu dari Anda. Akan tetapi fahamilah apa yang sedang terjadi di
negeri kita dan terhadap Islam.
Terjalinnya persahabatan antara Amerika
Serikat dengan Indonesia adalah
akibat dari kegagalan
kup Cina. Semenjak itu pemerintah Indonesia kian lama
kian bergeser ke kubu Amerika
Serikat. Adalah mustahil mempercayai, bahwa apa yang sedang terjadi
itu adalah tanpa sepengetahuan
dan restu Amerika Serikat, tanpa partisipasi penuh
dari Amerika Serikat".
Tatkala pada suatu kesempatan saya
mengadakan hubungan dengan Kementerian
Luar Negeri(Pakistan) saya mengatakan kepada pihak mereka segala
sesuatunya. Mereka berkata: "Baik, kami akan mengatakan kepada pemerintah
Pakistan supaya berbuat sesuatu untuk ini dan itu".
Saya berkata,
"Perhatikan, saya tahu siapa yang menyebabkan luka ini. Saya tidak akan mengemis-ngemis
kepada si pemilik tangan yang
melukai agar saya diberi salep (obat luar). Jika dapat, ubahlah faktor mendasar yang
bertanggungjawab atas terjadinya tindakan-tindakan kejam terhadap orang-orang Ahmadi di
Pakistan maka barulah saya dapat memahami bahwa Anda bermaksud
baik. Mungkin Anda tidak bisa mengubah tetapi Anda senantiasa
menginginkan saya datang kepada Anda meminta bantuan agar menyembuhkan luka. Saya
mempunyai integritas dan
rasa harga diri untuk
tidak datang kepada Anda, sebab Anda sekalian itulah yang menyebabkan luka ini".
Bagaimana kita dapat pergi kepada
seseorang yang memberi luka (melukai)
lalu berkata: "Tolong beri saya sedikit salep." Itulah yang
mereka inginkan. Itulah sebabnya pada suatu
ketika sebuah resolusi diajukan
di dalam Kongres [Amerika
Serikat] yang didukung oleh banyak
anggota Kongres, beberapa di antara mereka sangat baik hati kepada
kita, dan kita percaya mereka secara ikhlas akan membantu kita. Di antara
mereka ada seorang yang bertama Tony, Tony Hall.
Ketika berita itu sampai kepada
saya, saya amat terkejut. Resolusi itu
mengatakan bahwa tidak ada
seorang pun Presiden Amerika Serikat akan menyetujui bantuan tahunan diberikan
kepada Pakistan kalau Pemerintah
Pakistan tidak memuaskan hati mereka karena di sana (di
Pakistan) tidak ada tindakan anti Ahmadiyah, atau bahwa pemerintah tidak berpartisipasi dan
keadaan Ahmadiyah sedang membaik. Jika semua itu dapat dibuktikan
adanya hal-hal itu (tindakan terhadap Jemaat Ahmadiyah) barulah bantuan tahunan akan disetujui [oleh
Kongres]".
Saya berkata kepada semua anggota
Jama’at [di Amerika Serikat] supaya menemui Mr. Tony Hall untuk
mengucapkan terima kasih kepadanya
dan mengatakan kepadanya supaya menggagalkan resolusi tersebut. Saya tidak suka hal itu. Saya
berkata kepadanya: "Kalian (Amerika Sertikat) menghendaki kami selalu
bergantung pada Amerika
Serikat dan berlari-lari di belakang Amerika Serikat".
Kenyataannya, resolusi itu melawan kepentingan Pakistan dan bekerja melawan arah yang dituju
oleh kepentingan Pakistan, dan supaya menjadi partai yang
sama sekali bertentangan dengan kepentingan
Pakistan, dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat mempunyai fakta-fakta (bukti-bukti), dan kalau tidak menerima
fakta-fakta [penentangan terhadap Jama’at Ahmadiyah] itu maka Amerika Serikat tidak akan memberi bantuan kepada
Pakistan.
Jika Amerika Serikat tidak
memberi bantuan kepada Pakistan, orang-orang Ahmadi juga
warga Pakistan [mereka siap untuk memberikan bantuan]. Apa yang mereka
(Pemerintah Pakistan) kehendaki dari kami untuk berbuat? Adakah Amerika Serikat menginginkan
kami lebih lanjut memisahkan diri dari masyarakat Pakistan dan
selalu datang kepada Amerika
Serikat dengan memberikan berbagai informasi? Pada saat yang sama kami mengetahui, bahwa pada
akhirnya Amerika Serikat pasti akan memberikan bantuan kepada
Pakistan.
Tidak peduli apa pun yang akan
terbukti (yang akan terjadi), dikemanakan akan kami sembunyikan muka kami? Sesudah kami
melakukan ikhtiar guna membuktikan bahwa Pakistan terus
menerus tidak bersahabat terhadap orang-orang Ahmadi,
dan pada akhirnya suasana pun tetap memberi kesaksian bahwa segala propaganda
[buruk] terus dilancarkan terhadap kami.
Saya berkata [kepada Tony Hall]:
"Jangan menganggap kami bodoh. Kami mengetahui apa yang telah dilakukan
oleh Amerika Serikat,
jadi teruskanlah rencana itu! Tetapi saya tidak akan mendatangi partai yang melancarkan rencana
jahat itu". Saya pun berkata kepadanya: bahwa saya hanya berterimakasih kepadanya, saya
tahu ia seorang yang bermaksud baik, tetapi ia bermain untuk (dengan)
beberapa anggota Kongres lainnya
yang berada di bawah pengaruh
Yahudi. Mereka ingin menciptakan jalan ini. Saya tidak akan ikut serta.
Pendeknya, segala sesuatu telah
terjadi diforum tingkat
tertinggi. Kita sepenuhnya mengetahui hal itu, dan kita akan
melakukan tindakan sesudah
kita mempertimbangkan suara pro dankontra [dalam Kongres] dan
sebagainya. Kemudian kita akan membuat kebijakan politik untuk menandinginya. Nanti akan saya
kemukakan kepada Saudara-saudara hal itu. Saudara-saudara [di Indonesia] harus berkumpul dan merancang suatu kebijaksanaan politik yang sama sekali baru. Sebab
apa yang telah Saudara-saudara lakukan [di Indonesia selama ini] adalah nol besar (tidak ada artinya).
Menekan Ahmadiyah
Melalui Pemimpin Angkatan Bersenjata dan Pemberlakuan Undang-undang Darurat
Perang
Hal lainnya yang dilakukan Amerika Serikat, dimana saja ia
mengingkatkan pengaruhnya, ia langsung berhubungan dengan Angkatan
Bersenjata. Pemimpin-pemimpin Angkatan
Bersenjata mereka diundang ke Amerika Serikat dengan
berbagai kedok untuk kursus ini dan kursus
itu. Mereka (para perwira militer) tersebut sama sekali dipegang dan dibawah pengaruh Amerika.
Bagaimana pun, mereka tidak
mengetahui, bahwa semenjak
itu mereka telah
"menjadi Amerika." Mereka terpengaruh secara mendalam oleh pikiran dan pola hidup
Amerika, dan oleh persahabatan Amerika kepada Angkatan Bersenjata,
dan oleh apa yang dilakukan Amerika kepada perwira-perwira tertentu itu
untuk memenuhi kepentingan mereka (Amerika Serikat). Tanpa menyadari apa yang sedang terjadi mereka
lambat-laun bergeser kepada Amerika Serikat.
Walaupun mereka tidak
menjadi para pengkhianat secara sadar namun akibat akhirnya tetap sama. Mereka jatuh kebawah pengaruh Amerika Serikat dan
sejak itu Amerika Serikat dapat mendikte mereka.
Semenjak itu, bilamana tokoh-tokoh politik tidak
berbuat atau tidak berusaha menzahirkan pengaruh Amerika Serikat maka Undang-undang Darurat Perang diciptakan.
Inilah latar belakang diberlakukannya Undang-undang Darurat Perang yang terjadi di
dalam sejarah dunia dewasa
ini. Banyak Undang-undang
Darurat Perang diciptakan oleh Amerika Serikat dan Rusia [di berbagai negara] dengan tujuan yang sama, dengan maksud yang
sama, dan dengan metode yang sama.
Akan tetapi, sungguh malang, kebanyakan dari kalangan politisi didunia tidak
menyadari apa yang sedang terjadi terhadap mereka. Tetapi
hal itu begitu jelas, alasannya cukup banyak dibuktikan secara luas di dunia
bahwa semua itu sedang terjadi.
Lihatlah pengaruh-pengaruh Rusia [di
berbagai negara]. Semua berakhir pada Undang-undang Darurat Perang yang pro Rusia. Lihat wilayah-wilayah yang berada di
bawah pengaruh Amerika
Serikat, dimana saja politik
di sana tidak menguntungkan Amerika Serikat atau berusaha menjadi tidak tergantung kepada
Amerika Serikat, maka wilayah-wilayah tersebut menderita dari (akibat) Undang-undang
Darurat Perang. Pimpinan Angkatan
Bersenjata atau Penguasa
Undang-undang Darurat Perang kemudian mulai mendiktekan berbagai syarat kepada
anak-negeri (rakyat),
persis seperti mereka didikte
oleh majikan-majikan mereka (Rusia dan Amerika Serikat).
Kemudian, apabila Undang-undang Darurat Perang tersebut
mengambil langkah-langkah yang
anti Ahmadiyah yakinlah (merupakan bukti) bahwa perintah itu datang dari luar negeri. Sebab Undang-undang Darurat Perang itu
sendiri tidak lepas dari dukungan Amerika Serikat, tidak
lepas dari intelijen Amerika
Serikat.
Undang-undang Darurat Perang selamanya (selalu) tidak populer [di masyarakat
luas negeri-negeri yang secara paksa memberlakukannya]. Oleh karena itu Undang-undang Darurat Perang pasti
mendapat dukungan dari tempat lain (luar
negeri).
Perbedaan Para Politisi Populer dengan Rezim Diktator
Kita dapat berdiri diatas kaki sendiri diatas bumi atau kita dapat bergantung dengan berpegang pada
langit-langit. Tidak ada jalan yang ketiga. Para politisi yang populer disuatu
negeri berdiri di atas kaki
sendiri di atas tanah mereka sendiri; sedangkan rezim diktator selamanya
harus mempunyai langit-langit
tempat mereka dapat berpegang (bergantung). Dan negara-negara besar
seperti Amerika Serikat dan Rusia memasok
(menyediakan) langit-langit dan tiang [untuk berpegang]
kepada mereka supaya mereka (rezim diktator] dapat terus bergantung. Oleh karena
itu tindakan apa pun yang mereka ambil (lakukan) tidak pernah dapat berlawanan dengankeinginan-keinginan majikan mereka.
Kalau kita mengkaji Undang-undang Darurat Perang di Bangladesh, sejarah yang serupa
sekarang setahap demi setahap membuka tabir hal itu. Di sana bergejolak anti-Ahmadiyah yang di
dalamnya Saudi Arabia memainkan peranan yang besar lagi penting. Pengaruh ditanamkan secara
bertubi-tubi kepada Jenderal Irshad untuk mengambil (melakukan) langkah,
sebagaimana yang telah dilakukan Pemerintah
Pakistan terhadap orang-orang
Ahmadi. Akan tetapi:
1.
pertama, Jenderal
Irshad, adalah orang yang lebih bertanggungjawab, sangat cakap seperti
umumnya seorang Benggali, maka ia akan berhati-hati.
2.
kedua, watak
orang-orang Bangladesh adalah lain.
3.
ketiga, tekanan
atas rakyat tidak sebanyak di negeri lain seperti di Pakistan, di Indonesia,
dan dibeberapa negeri lainnya.
Oleh karena itu sampai
sejauh ini pemerintah [Bangladesh] belum bermain mengikuti irama yang dimainkan oleh Amerika Serikat, tetapi kita tahu bahwa irama ini sedang dimainkan
kepada mereka.
"Jebakan"
Amerika Serikat Melalui Kementrian
Agama
Dimana saja sebuah Kementrian Agama
(Departemen Agama) diadakan, hendaknya diingat, selamanya pasti ada sesuatu (kerusuhan) yang terjadi disana.
Suatu ketika saya pernah mengatakan kepada beberapa Presiden negeri-negeri
Afrika dan kepada tokoh-tokoh disana, dalam kesempatan berjumpa dengan mereka
saya mengatakan bahwa: “ Anda tidak
pernah berpikir ke arah ini bahwa di Amerika Serikat tidak ada Kementerian Agama, di Kanada tidak ada
Kementerian Agama, di Inggris tidak mempunyai Kementerian Agama. Tidak ada
negara mana pun di Eropa yang mempunyai Kementerian Agama. Sedangkan
Anda mempunyai karena
dibisikkan oleh Amerika Serikat.”
Begitu Anda melangkah untuk
menciptakan Kementerian [Agama]
ini maka peristiwa-peristiwa
mulai terjadi diluar kendali Anda. Sebab Kementerian Agama harus membuat kerusuhan.
Kalau tidak demikian maka adanya Kementerian tersebut tidak bertujuan apa-apa.
Mereka menarik berbagai problema kesana kemari dan mengumpulkan beberapa kekuatan atas nama agama kemudian membinasakan kemerdekaan [beragama]
di negeri itu sendiri, membinasakan kebebasan [beragama]
rakyat sendiri.
Jadi, semua
kerusuhan atas nama agama tersebut mulai (bersumber)
dari Kementerian Agama.
Sekali waktu saya memberi nasihat kepada seorang Presiden dari sebuah negera
besar di Afrika Barat:
"Perhatikanlah, Anda akan
terperangkap dalam situasi ini. Negeri [Anda] akan dibuat tidak stabil dan
Anda selamanya tidak akan
menemukan damai (kedamaian) kembali jika Anda masukke
dalam jebakan ini
dan mulai bermain menurut irama mereka
(Amerika Serikat)".
Ia (Presiden) mengambil tindakan dengan segera. Ia mengerti
segala sesuatu. Akan tetapi Afrika adalah
lain (berbeda) dari negeri-negeri lainnya di dunia. Para Pemimpin Afrika lebih terbuka untuk menerima logika dan imbauan
daripada (dibandingkan dengan) para
pemimpin lainnya di dunia. Bangsa Afrika pun berpikiran sangat terbuka. Oleh karena itu Ahmadiyah menyebar dengan sangat cepat dan
luas disini (Afrika). Sebab bilamana mereka mengetahui
sesuatu yang baik dan benar maka mereka mempunyai keberanian sesuai
dengan watak asli bangsa Afrika: "Baiklah, kami mengerti dan menerima ini".
Hal demikian tidak terdapat di Indonesia,
tidak terdapat di India dan Pakistan. Diketiga negeri
tersebut para pemimpin beranggapan
bahwa diri mereka sangat
cerdik dan sangat cakap. Mereka berkata:
"Bagus, kebijakan itu adalah kebijakan Anda. Anda mempunyai kebijakan,
tetapi kami [lebih] mengetahui apa yang harus kami lakukan; kami mengetahui
kepentingan kami". Hal (sikap) serupa itu tidak ada di Afrika.
Umumnya Rakyat Afrika
Membutuhkan Makanan dan
Pendidikan, bukan Madrasah
Ketika pada sekali peristiwa
saya berbicara mengenai politik
Amerika Serikat dengan
perantaraan Saudi Arabia untuk menggoyahkan kestabilan Afrika,
maka dengan serta-merta timbul protes
keras dari lobby Saudi
Arabia dan lobby Amerika
Serikat. Saya merasa heran mengetahui adanya dukungan kuat terhadap
perjuangan saya, di publik (masyarakat), di televisi, di radio. Tiba-tiba
membanjir dukungan terhadap perjuangan
saya. Mereka mengatakan: "Ia
(Khalifah Ahmadiyah) bicara bijak, dengarkan dia, kalian keliru menentang dia.
Apa yang dia katakan itu benar dan kita harus waspada akan (terhadap) usaha
merusak kestabilan Afrika melalui kekuatan-kekuatan ini (Amerika Serikat dan
Saudi Arabia)".
Saya berkata kepada mereka: "Tengoklah, kalian hampir mati kelaparan,
seperti di Ethiopia, di Sudan, dan di negeri lainnya. Apa yang dibawa oleh
Saudi Arabia untuk kalian? Mesjid, madrasah, untuk menciptakan para
ulama. Apakah akan kalian makan semua itu?"
Saya berkata lagi: "Tidak, justru merekalah yang akan
memakan kalian hidup-hidup. Mereka tidak akan pernah merasa puas dengan darah
manusia. Berilah mereka darah manusia maka mereka mau lebih banyak lagi,
kemudian akan memakan daging kalian. Mereka akan menghancurkan rasa damai
kalian!"
Nah, bahasa yang seperti
ini dimengerti oleh orang-orang Afrika.
Mereka mengetahui benar dan dengan demikian mereka tertawa terbahak-bahak: "Ya, ya, kami tahu itu! Semuanya itu omong-kosong dan goblok. Kami memerlukan sekolah-sekolah umum (sekular); kami
memerlukan pendidikan, sains dan lain-lain. Orang-orang Ahmadi datang dan memberi kami
semua itu, sedangkan Saudi
Arabia datang dan mendirikan madrasah baru dan menambah lebih banyak ulama. Untuk apa?"
Pendek kata, apa yang terjadi
itu semuanya melalui Kementerian Agama. Mereka
(Amerika Serikat dan Saudi Arabia) menyuap menterinya dan memberi mereka bantuan dalam bentuk dollar serta mengatakan:
"Belanjakanlah uang itu dalam mata uang Anda dan belanjakanlah
dollar itu sekehendak Anda". Maka siapakah yang tidak jatuh hatinya dengan cara ini?
Akan tetapi orang-orang Afrika tetap
(sekali pun) mencoba menerima suapan ini
akan tetapi tidak mau menuruti kemauan
mereka (Amerika Serikat dan Saudi Arabia). Ini suatu politik bagus orang-orang Afrika tetapi
sedikit mematahkan hati mereka
(Amerika Serikat dan Saudi Arabia) itu.
Sikap Bijaksana
Presiden Gambia
Sekali peristiwa, seorang Menteri Agama - nama dan
negerinya tidak akan saya sebutkan – berkata kepada saya sesudah kami
berbincang-bincang: "Coba perhatikan, saya akan menceritakan sesuatu yang
menarik hati kepada Anda. Saudi
Arabia menawarkan sogokan (suapan) kepada saya secara langsung
dengan imbalannya saya harus melakukan ini dan itu".
Saya berkata: Lalu bagaimana? Kata
dia: "Ya, kami menerimanya, kami tidak dapat menolak, akan tetapi kami
bergerak secara sadar. Dengan suapan atau tanpa suapan, kami mengetahui apa
yang sedang terjadi [di negara kami]. Dengan demikian biarlah mereka
memberi uang kepada kami jika mereka suka. Lumayan!"
Akan tetapi pada beberapa kasus
lainnya suapan itu
berbuntut (berekor) lebih lanjut. Upaya yang sangat jahat dilakukan untuk
meyakinkan beberapa negeri Afrika agar mereka mengambil langkah (tindakan) anti Ahmadiyah seperti
di Pakistan. Ini terjadi, misalnya, di Gambia.
Ketika Presiden Gambia berkunjung
ke Pakistan beberapa minggu sebelum kematian Jenderal Zia [ul-Haqq]. Jenderal Zia menawarkan jasa kepadanya
suatu paket pembangunan industry
dan sejumlah uang yang besar akan dibelanjakan di Gambia, sungguh
pun uang itu bukan dari
Pemerintah Pakistan melainkan dari Amerika Serikat atau
dari sumber-sumber lainnya.
Jenderal Zia berkata bahwa ia akan memberi kepadanya uang ini dengan syarat harus
mengadakan langkah-langkah anti Ahmadiyah seperti di negeri
Pakistan.
Presiden
Gambia adalah Presiden sebuah negara yang paling miskin di
Afrika, tetapi ia seorang
bijaksana, seorang pemimpin
sejati, sangat jujur dan mempunyai rasa tanggungjawab untuk memelihara iklim damai di negerinya,
dan keadaan di Gambia jauh lebih baik daripada negeri Afrika lainnya. Ia
berkata : "Tidak perlu begitu,
silakan makan sendiri, saya akan pulang kembali ke tanah air (negeri)
saya".
Kemudian ia berkata
kepada istrinya dengan sangat marah : "Orang-orang ini benar-benar bedebah! Mereka mau menyogok
kita dan membeli iman kita serta integritas kita!
Bagaimana kita dapat berlaku kejam kepada Ahmadiyah
yang telah begitu banyak berbuat untuk kepentingan negeri kita hanya
semata-mata untuk berkhidmat?"
Kemunafikan
Negara-negara Barat
Begitulah, masih ada kejujuran di
Afrika, walau pun korupsi juga
ada disana. Akan tetapi didalam
lubuk hatinya mereka jujur. Itulah sebabnya saya senantiasa
mengatakan kepada bangsa Barat bahwa kejujuran mereka hanya tampak di permukaan,
tetapi jauh didalam batinnya mereka
sangat korup. Sedangkan orang-orang Afrika ketidakjujuran tersebut
nampak di permukaan, tetapi
jauh di dalam batinnya mereka
adalah bangsa yang sangat
jujur. Sebab ketidakjujuran tersebut belum menembus lebih jauh kedalam
kalangan Angkatan Bersenjata.
Akan hal para diplomat orang-orang Barat,
mereka membuat makar dalam kejujuran, integritas, peradaban.
Jauh didalam batinnya mereka
mengetahui sendiri, mereka
merampok seluruh dunia dan menyesatkan dunia serta mereka berlaku kejam terhadap negeri-negeri Dunia Ketiga.
Mereka memperluas jarak antara
mereka dengan bangsa-bangsa
yang miskin. Jadi, inilah landasan ketidakjujuran.
Apa yang saya terangkan kepada
Saudara-saudara ialah dimana-mana
diseluruh dunia rencana (makar-buruk) ini sedang berjalan
(berlangsung) . Kita menyadari penuh mengenai mereka. Kita akan mengambil segala macam langkah
dengan bantuan Allah, insya Allah. Kita akan melangkahkan kekuatan dengan
bantuan Allah, insya Allah. Kita akan mengalahkan kekuatan besar ini. Tetapi Saudara-saudara harus mulai bergerak
dengan arah yang benar. Saudara-saudara harus memperhatikan dan mempertimbangkan semua
fakta ini. Duduklah bersama-sama dan ketahuilah keterbatasan kekuatan Saudara-saudara.
Namun demikian berupayalah
dengan lebih bijaksana guna mengalahkan motif lebih lanjut kekuatan
besar yang sedang bersekongkol terhadap Jama’at Ahmadiyah dan
Islam di negeri Saudara-saudara.
♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
Diterjemahkan
oleh R. Ahmad Anwar.
Diedit oleh Ruhdiyat Ayyubi Ahmad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar