Kamis, 21 Agustus 2008

>Siapa berani mendustakan Rasul Allah?

BERANI MENDUSTAKAN RASUL ALLAH = BERANI MENANTANG AZAB TUHAN

Apa kata Kitab Suci Alqur-aan terhadap orang yang menolak Nabi, Utusan Allah?
Berjalanlah di bumi dan lihatlah akibat dan keakhiran dari orang-orang yang zhalim ini.
Kasihan orang-orang ini! Mereka membaca Alqur-aan tetapi tidak mengerti atau tidak mau mengerti akan firman-Nya itu! Mereka membaca Alqur-aan tetapi menganggap enteng, melecehkannya!

Pada setiap shalat, orang Muslim diajari untuk membaca doa agar ditunjuki jalan yang lurus, jalan-jalan yang telah Tuhan beri nikmat atas mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan pula jalan mereka yang sesat (Al-Fatihah ayat 7):

غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ﴿٧﴾ dari ayat:

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ﴿٧﴾
(Ihdinash shiraathal musraqiim) Shiraathal ladziina an’amta ’alaihim, ghairil maghdhuubi ’alaihim wa ladh dhaalliin.
(Tunjukilah kami pada jalan yang lurus) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka, bukannya jalan mereka orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat.

Hadits Laa Nabiyya Ba’di dan ayat Khaataman Nabiyyiina (33:40) itu TIDAK menghalangi untuk kedatangannya Rasul – Utusan Allah yang pengikut setia dari Y.M. Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah saw.

Dalam perjalananan sejarahnya selama kurang lebih 120 tahun, Ahmadiyah sering kali dimusuhi dan di-terror maupun difitnah baik di India, di Pakistan, khususnya di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti di Indonesia. Akan tetapi, fakta sejarah yang telah berlangsung lebih dari 100 tahunan itu, semuanya merupakan ujian bagi keimanan orang-orang Ahmadiyah dan ujian bagi kebenaran dari ajaran yang dibawanya; bahkan banyak kali menjadi iklan dan katalisator bagi yang mencari hidayah petunjuk dari Tuhan, yang berguna bagi stimulator kemajuan Jama’at Ahmadiyah di seluruh dunia. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.

Umur dunia yang masih 7.600.000.000 tahun lagi, bandingkan dengan yang baru 7.000 tahun saja sejak Adam sampai sekarang sudah berapa banyakkah Nabi yang Utusan Allah diturunkan ke dunia maka apakah Tuhan Yang Maha Bijaksana kemudian akan membiarkan umat Muslim dengan tanpa Imam, tanpa Pimpinan Umat yang membawa amanat dari Allah? Demikianlah Allah SWT telah mengangkat Khalifah, orang-orang suci pilihan-Nya dan / atau Mujaddid pada setiap awal abad, sampai datangnya Mujaddid Abad ke-14, yaitu Imam Mahdi, Isa ibnu Maryam yang sudah dijanjikan kedatangannya, baik dalam Alqur-aan dan hadits-hadits, sabda Nabi Muhammad saw.

Hadits Laa Nabiyya ba’di tidak dapat diragukan lagi tentang keshahihannya; tetapi tidak dapat dipungkiri akan adanya sabda-sabda beliau saw yang berkenaan dengan kedatangan Imam Mahdi dan Isa ibnu Maryam yang akan menjadi pemimpin bagi ummat Islam di akhir zaman yang memiliki predikat sebagi Nabi Allah dan Khalifah Allah di bumi, yang dengan kepemimpinannya itu akan meniadakan peperangan dan akan menegakkan kedamaian di bumi. Kalau diperhatikan secara sepintas saja, nampak seakan-akan ada kontradiksi satu sama lainnya dari hadits tersebut; yakni di satu kesempatan Nabi saw. bersabda “Laa nabiyya ba’di”, sedangkan pada beberapa kali kesempatan lainnya beliau saw mengatakan tentang akan datangnya Isa Al-Masih, atau Isa ibnu Maryam yang berpangkat Imam Mahdi, sesudahnya beliau saw. Padahal yang disabdakan sebagai Laa nabiyya ba’di itu adalah tidak akan ada lagi Nabi Utusan Allah yang di luar syari’at beliau, di luar syari’at Islam, sebagaimana dalam hadits yang senada, Nabi Muhammad saw bersabda: "inniy aakhirul-anbiya' wa inna masjidiy aakhirul-masaajid" Artinya: Aku adalah nabi yang terakhir dan mesjidku adalah mesjid yang terakhir. (Hadits shahih riwayat Muslim), bahwa tidak akan ada lagi nabi dan tidak ada lagi mesjid yang di luar syari’atku, tidak akan ada lagi Nabi dan mesjid yang di luar syari’at Islam. Demikian juga ada beberapa hadits-hadits lainnya di mana Nabi Muhammad saw mengatakan “Laisa bainii wa baina iisa nabiyyi wa innahu nazila …….. “ Tidak ada seorang Nabi antara aku dan Isa, dan sungguh ia – Nabi Isa itu - akan turun ……. (Hadits Riwayat Abu Dawud dari Hadhrat Abu Hurairah ra; dan Kanzul-Umal, Juz XIV / 388843).

Dalam Kitab Suci Alqur-aan, surah 2 [Al-Baqarah] ayat 87 Allah Taala berfirman:



Wa laqad aatainaa muusal kitaaba wa qaffainaa mim ba’dihii bir rusuli wa aatainaa ‘iisabna maryamal bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi a fa kullamaa jaa-akum rasuulum bi maa laa tahwaa anfusukumus takbartum fa fariiqan kadzdzabtum wa fariqan taqtuluun.

Dan, sesungguhnya Kami memberikan Alkitab kepada Musa dan Kami mengirimkan Rasul-rasul dibelakangnya, dan Kami memberikan kepada Isa Ibnu Maryam Tanda-tanda yang nyata, dan Kami memperkuatnya dengan Ruhulkudus. Maka apakah setiap datang kepadamu seorang Rasul yang tidak disukai oleh dirimu, kamu menyombongkan diri dan sebagian kamu dustakan dan sebagian lainnya kamu bunuh?

Juga bacalah dan telaahlah Kitab Suci Alqur-aan, ini bukanlah sekedar dongeng atau kisah belaka …….

Dalam Surah Yuusuf -12- ayat 110 dan 111:

110. Hatta idzas ta-i-asar rusulu wa zhannuu annahum qad kudzibuu jaa-ahum nashrunaa fa nujjiya man nasyaa-u wa laayuraddu ba’sunnaa ‘anil qaumil mujrimiin.

Dan ketika berputus asa-lah Rasul-rasul, dan orang yang ingkar menyangka bahwa mereka telah dibohongi, maka datanglah pertolongan Kami kepada mereka para Rasul itu, kemudian Kami menyelamatkan siapa yang Kami kehendaki. Dan sekali-kali siksaan Kami tidak dapat ditolak kaum yang berdosa.


111. La qad kaana fii qashashihim ‘ibratul liulil albaabi kaana hadiitsay yuftaraa walaakin tashdiiqal ladzii baina yadaihi wa tafshiila kulli syai-iw wa hudaw wa rahmatal li qaumiy yu’minuun.
Sesungguhnya dalam riwayat kisah mereka itu ada pelajaran bagi orang-orang yang berakal. Ini bukanlah suatu hal yang dibuat-buat, melainkan suatu penyempurnaan apa yang telah ada sebelumnya dengan penjelasan terinci untuk segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman,

RASUL DIDUSTAKAN, RASUL-RASUL BERPUTUS ASA, maka ALLAH MENOLONGNYA;
Bukanlah sekedar kisah, tetapi PETUNJUK DAN RAHMAT bagi orang-orang yang beriman.

Surah Ar Ra’du -13- ayat 43:


Wa yaqulul ladziina kafaruu lasta mursalan qal kafaa billaahi syahiidam bainii wa bainakum wa man ‘indahuu ‘ilmul kitaab.

Dan berkatalah orang-orang yang mengingkarinya, “Engkau bukanlah seorang Rasul!” Katakanlah, “Cukuplah Allah sebagai saksi antara aku dengan kamu, dan juga menjadi saksi orang yang memiliki Alkitaab.” (Yaitu Tanda-tanda, ilmu dari Langit).

Dalam Surah Ibraahim -14- ayat 13.


Wa qaalal ladziina kafaruu li rusulihim la nukhijannakum min ardhinaa au la ta’uudunna fii millatinaa fa auhaa ilaihim rabbuhum la nuhlikanazh zhaalimiin.
Dan berkatalah orang-orang yang ingkar kepada Rasul mereka, “Niscaya akan kami usir kamu dari bumi kami, atau kamu harus kembali kepada agama kami.” Maka Tuhan mereka mewahyukan kepada mereka, “Pasti akan Kami binasakan orang-orang yang aniaya.”

Dalam Surah Ibraahim -14- ayat 15.

Was taftahuu wa khaaba kullu jabbaarin ‘aniid.
Dan mereka itu berdoa untuk kemenangan, maka gagallah setiap orang yang berlaku sewenang-wenang, musuh kebenaran.

Dalam Surah An Nahl -16- ayat 36:
Dan sesungguhnya Kami mengutus dalam setiap umat seorang Rasul kepada setiap umat, supaya kamu menyembah Allah dan jauhilah orang yang melampaui batas. Maka sebagian dari mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan sebagian dari mereka ada yang dipastikan pada mereka kesesatan. Maka berjalanlah kamu di muka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibatnya orang-orang yang telah mendustakan Rasul-rasul itu.

Wa laqad ba’atsnaa fii kulli umatir rasuulan ani’ budullaaha waj tanibut taaghuutha fa minhum man hadallaahu wa minhum man haqqat ‘alaihidh dhalaalatu fa siiruu fil ardhi fan zhuruu kaifa kaana ‘aaqibatul mukadzdzibiin.

Dalam Surah An Nahl -16- ayat 61:
Wa lau yu-aakhidzullaahun naasa bi zhulmihim maa taraka ‘alaihaa min daabbatiw wa laakiy yu-akhkhiruhum ilaa ajalim musamman fa idzaa jaa-a ajaluhum laa yasta’khiruuna saa’ataw wa laa yastaqdimuun.



Dan jika Allah mau menghukum manusiadisebabkan kezaliman mereka, niscaya tidk tidak akan Dia tinggalkan di atas bumi satu mahluk yang bernyawa, akan tetapi Dia menangguhkan mereka hingga batas waktu yang ditentukan. Lalu apabila waktu mereka itu datang, maka mereka itu tidak dapat mengundurkan sesaat pun dan tidak pula dapat mempercepatnya.

Surah An Nahl -16- ayat 113:

Wa la qad jaa-ahum rasuulum minhum fa kadzdzabuuhu fa akhadzhumul ‘adzaabu wa hum zhaalimuun.
Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang Rasul dari antara mereka, tetapi mereka mendustakannya, maka azab telah menyergap mereka ketika mereka berbuat aniaya.

Azab / Hukuman, kemurkaan Tuhan atas penolakan orang kepada Utusan-Nya.
Surah Bani Isra’il -17- ayat 15:

Manih tadaa fa innamaa yahtadii li nafaihii wa man dhalla fa innanaa yadhillu ‘alaihaa wa laa taziru waaziratuw wizra ukhraa wamaa kunnaa mu’adzdzibiina hattaa nab’atsa rasuulaa.
Barangsiapa telah menerima petunjuk, maka sesungguhnya petunjuk itu adalah untuk dirinya; dan barang siapa sesat, maka kesesatan itu hanyalah untuk dirinya. Dan tiada pemikul beban akan memikul beban orang lain. Dan Kami tidak akan meng-azab sebelum Kami mengirimkan seorang Rasul.


Dalam Surah Faathiir -35 ayat-ayat 4 – 7.

4. Wa iy yukadzdzibuuka faqad kudzdzibat rusulum min qablika wa ilallaahi turja’ul umuur.

Dan, jika mereka mendustkan engkau, maka sesungguhnya telah didustakan Rasul-rasul Tuhan sebelum engkau; dan kepada Allah-lah segala urusan dikembalikan, untuk diputuskan.

5. Yaa ayyuhan naasu inna wa’dallaahi haqqun fa laa taghurranakumul hayaatud dun-yaa wa laa yaghurrannakum billaahil gharuur.

Hai manusia, sesungguhnya janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia ini memperdayakan kamu dan jangan pula-lah si penipu akan menipu kamu mengenai Allah.

6. Innasy syaithaana lakum ‘aduwwun fat takhidzuuhu ‘aduwwan innamaa yad’u hizbahuu li yakuunuu min ash-haabis sa’iir.

Sesungguhnya, syaitan itu adalah musuh bagimu; maka perlakukanlah dia itu sabagai musuh. Sesungguhnya ia hanya memanggil golongannya agar menjadi penghuni Api yang menyala-menyala.

7. Alladziina kafaruu lahum ‘adzaabun syadiiduw wal ladziina aamanuu wa ‘amilush shaalihaati lahum maghfiratuw wa ajrun kabiir.

Orang-orang yang ingkar bagi mereka ada azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman (kepada Nabi Allah) dan berbuat amal shaleh bagi mereka ada ampunan dan ganjaran besar.


Namun demikian, sekali lagi namun demikian, walaupun mereka-mereka itu membaca Alqur-aan dan telah diterangkan kepada mereka ini ayat-ayat firman dari Tuhan, tentang azab hukuman di Hari pembalasan, tetapi Allah Taala pun telah berfirman:

Wa idzaa qara’tal qur-aana ja’alnaa bainaka wa bainal ladziina laa yu’minuuna bil aakhirati hijaabam mastuuraa.

Dan apabila engkau membaca Alqur-aan, Kami jadikan antara engkau dengan mereka yang tidak beriman pada hari akhirat (yaitu mereka yang tidak takut akan azab, hukuman pembalasan) suatu dinding penghalang yang tersembunyi.
(Al Israa -17- ayat 45).


وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Wa aakhiru da’wahum anil hamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin”
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (QS 10:10)



Selasa, 19 Agustus 2008

Tidak ada komentar: