Senin, 25 Agustus 2008

>SYAITAN MENGHASUT MANUSIA UNTUK INGKAR KEPADA TUHAN

Syaitan menghasut manusia untuk mengingkari dan menolak Utusan Allah.
Syaitan sendiri sebenarnya takut kepada Tuhan dan takut pada azab Tuhan.
Oleh karena itu, Syaitan tidak bertanggung-jawab atas keingkaran manusia kepada Nabi Allah itu.
Jadi Syaitan telah mengecoh manusia dalam pembangkangannya kepada Utusan Allah.
Syaitan dan iblis mengecoh dan menyesatkan manusia karena menjalankan tugasnya belaka.

Bacalah Firman Allah Taala, ayat-ayat dalam Kitab Suci Alqur-aan:

Surat Maryam -19- ayat 83:

A lam tara annaa arsalnasy syayaathiina ‘alal kaafiriina ta-uzzuhum azzaa.
Tidakkah engkau melihat bahwa Kami telah mengirim syaitan-syaitan kepada orang-orang untuk menghasut mereka orang-orang ini untuk ingkar dan menjadi orang yang kafir?

Surat Al Anfaal -8- ayat 48:

Wa idz zayyana lahumusy syaithaanu a’maaluhum wa qaala laa ghaaliba lakumul yauma minan naasi wa inni jaarul lakum fa lammaa taraa-atil fi-ataani nakasha ‘alaa ‘aqibaihi wa qaala innii barium minkum innii araa maa laa tarauna innii akhaafullaaha wallaahu syadiidul ‘iqaab.
Dan ingatlah ketika syaitan menampakkan indah kepada mereka amal-amal mereka dan berkata, “Tak seorang pun di antara manusia yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini, dan sungguh-sungguh aku akan menjadi pelindungmu.” Tetapi, ketika kedua pasukan itu berhadapan satu sama lainnya, maka berbaliklah ia (syaitan-syaitan itu) di atas tumitnya (lari tunggang langgang) sambil berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu; sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya, aku takut kepada Allah; dan sangat keras siksaan Allah itu.”

Surat Muhammad -47- ayat 25:

Innal ladziinar tadduu a’laa adbaarihim mim ba’di ma tabayyana lahumul hudasy syaithaanu sawwala lahum wa amlaa lahum.
Sesungguhnya, orang-orang (manusia) yang berpaling atas punggung mereka sesudah jelas bagi mereka petunjuk, syaitan telah menampakkan indah perbuatannya bagi mereka. Dan memberikan harapan-harapan palsu kepada mereka.

Surat Al Hasyr -59- ayat 16:

Ka matsalisy syaithaani idz qaala lil insanikfur fa lammaa kafara qaala innii barii-um minka innii akhaafullaaha rabbal ‘aalamiin.
Seperti keadaan syaitan ketika ia berkata kepada manusia, “Kamu Ingkarlah; maka, tetapi setelah ia orang itu ingkar, syaitan berkata, “Aku berlepas diri dari engkau, sesungguhnya aku takut kepada Allah. Tuhan semesta alam!”

Jadi demikianlah nasihat dari Kitab Suci Alqur-aan, agar jangan sampai orang, manusia itu terbujuk, terkecoh dan dapat dijerumuskan oleh Syaitan untuk ingkar kepada Tuhan, untuk mengingkari Nabi-Nya, menolak Utusan Tuhan; padahal Syaitan itu sendiri sebenarnya amat takut kepada Tuhan, takut pada ancaman azab Tuhan yang pasti benarnya itu. Ada pun Syaitan itu membujuk dan mengecoh manusia hanyalah dikarenakan menjalankan tugas Syaitan, untuk menguji ketaatan manusia kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Tetapi janganlah khawatir, tidak semua orang dapat dikecoh dan disesatkan setan dan iblis:

Al – Araf -7- ayat 200-201:

Wa imam yanzaghannaka minasy syaithaani nazghun fas ta’idz billaahi innahuu samii’un ‘aliim.
Dan, jika suatu godaan Syaitan menggoda engkau, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Innal ladziinat taqau idzaa massahum thaa-ifum minasy syaithaani tadzakkaruu fa idzaa hum mubshiruun.
Sesungguhnya, orang-orang yang bertakwa apabila mereka digoda oleh suatu godaan dari Syaitan, mereka ingat kepada Allah, dan mereka dapat melihat mana yang benar.

Iblis dan Syaitan bertekad untuk mengecoh dan menyesatkan manusia semuanya:


Qaala fa bi ‘izzatika la ughwiyannahum ajma’iin. Surah Shaad -38- ayat 82.
Terkecuali hamba-hamba Tuhan yang suci bersih dan yang benar-benar tunduk mengabdi.


Illa ‘ibaadaka minhumul mukhlasiin. Surah Shaad -38- ayat 83
Kecuali hamba-hamba Engkau yang terpilih di antara mereka, yaitu yang hatinya suci dan tunduk.


وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Wa aakhiru da’wahum anil hamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin”
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (QS 10:10)



Jum’at, 22 Agustus 2008.

Tidak ada komentar: